Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum PAN Sebut Belum Ada Ajakan dari Jokowi untuk Masuk Koalisi Pemerintah

Kompas.com - 28/08/2021, 12:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, hingga saat ini belum ada ajakan yang jelas dari Presiden Joko Widodo agar partainya masuk dalam koalisi pemerintah.

Menurut dia, yang menentukan soal koalisi adalah Presiden Jokowi.

"Belum, belum. Bagi kami diundang (ke Istana Negara) itu sudah sebuah kehormatan bahwa kami dianggap bisa diajak kerja sama, bisa bersama-sama, gotong-royong," ujar Yandri dalam diskusi virtual pada Sabtu (28/8/2021).

"Menentukan koalisi atau tidak kan Pak Jokowi," lanjut Yandri.

Baca juga: Waketum PAN Sebut Jokowi Ajak Zulkilfi Hasan Kembali Bertemu

Namun, dia mengungkapkan bahwa Jokowi membisiki Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk bertemu kembali.

Ajakan itu disampaikan Jokowi setelah bertemu dengan tujuh petinggi parpol di Istana Negara pada 25 Agustus 2021.

"Jadi sebelum pulang itu Bang Zul (Zulkifli Hasan) dibisiki oleh Pak Jokowi. 'Pak Zul, nanti kita akan ketemu lagi'," tutur wakil ketua umum (waketum) PAN itu.

Menurut Yandri, adalah sebuah kehormatan bagi Ketua Umum PAN apabila diundang kembali oleh Jokowi.

Baca juga: Kata Istana soal Isu Reshuffle Kabinet Setelah PAN Merapat ke Koalisi

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, kehadiran PAN dalam pertemuan bersama Presiden Joko Widodo dan pimpinan partai koalisi adalah atas undangan Presiden.

Dia menuturkan, semua pimpinan partai koalisi menyambut baik kehadiran PAN.

"Yang mengundang adalah Bapak Presiden. Dan semua pimpinan partai koalisi menyambut baik kehadiran PAN melalui ketua umum (ketum) dan sekjen," ujar Johnny saat memberikan keterangan yang disiarkan Kompas TV, Rabu (25/8/2021) malam.

"Tentu kita berharap ya dengan PAN bergabung maka semakin banyak dan semakin beragam gagasan untuk bernegara dan sumbangsih yang positif dan kontributif bagi jalannya pemerintahan dan legislasi politik lebih cepat, lebih cair, tapi lebih berkualitas," tuturnya.

Baca juga: Soal Kemungkinan Adanya Reshuffle, Fadjroel: Biar Presiden Bicara Dulu...

Sebagaimana diketahui, pertemuan Jokowi dengan pimpinan parpol dilakukan di Istana Negara pada Rabu lalu.

Adapun peserta pertemuan pada Rabu sore yakni Presiden Joko Widodo beserta tujuh ketua umum dan tujuh sekjen partai.

Mereka adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristianto, Ketua umum Nasdem Surya Paloh didampingi Sekjen Nasdem Johnny G Plate, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Golkar Lodewijck Paulus.

Baca juga: Setelah PAN Merapat ke Istana...

Kemudian, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar didampingi Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Umum PPP Bapak Suharso Monoarfa didampingi Sekjen PPP Arwani Thomafi.

"Dan yang ketujuh sahabat baru koalisi Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Bapak Eddy Soeparno," tambah Johnny.

Johnny menyebutkan bahwa PAN adalah kawan baru partai koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com