Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Pejabat Pemburu Booster dan Masyarakat yang (hanya) Bermasker

Kompas.com - 27/08/2021, 17:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Aku si tukang mau menang sendiri
Tak suka jika aku dikesampingkan
Tak suka dengar pendapat kawan, apalagi lawan

Penyakit hati adalah kawananku
Dimiliki para manusia berhati bau
Kediktatoran sepertinya dekat denganku, atau memang aku?

Aku tak peduli dengan rintihan sedih nan kesusahan di sekelilingku
Segala kebaikan, keuntungan dan kebahagian hanya untuk diriku
Yang terpenting hanyalah aku

Aku
Dan aku
Entah mengapa sekumpulan manusia berhati bersih menjauhiku

Hmmm
Ah, mereka hanya belum tahu
Betapa hebatnya aku

PUISI yang berjudul “Egois” ini dibuat Emamatul Qudsiyah, ditulis Juni 2020. Artinya, puisi ini digubah saat wabah Corona sudah melanda negeri ini.

Tetapi saya yakin, penulisnya tidak menyangka jika konteks yang dimaksud puisi tersebut sangat relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Saat puisi ini ditulis belum semua rakyat mendapat suntikan vaksin dosis pertama karena vaksin belum terdistribusi merata dan proporsional di seluruh wilayah Tanah Air.

Ada kendala dalam mendatangkan vaksin secara bertahap. Sementara, tidak semua vaksin yang datang siap disuntikan. Perlu proses untuk mengolah vaksin dalam bentuk bahan mentah berbentuk bulk menjadi vaksin siap suntik.

Kini, ketika proses vaksinasi tengah berjalan di segala penjura Nusantara, apa yang dipertontonkan beberapa pejabat saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Samarinda, Kalimantan Timur, beberapa waktu yang lalu sungguh mengusik rasa keadilan.

Saat itu Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di SMPN 22 Kota Samarinda, Selasa (24/8/2021). Kepala Negara didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan beberapa pejabat seperti Panglima TNI Jendral Hadi Tjahjanto.

Di hadapan Jokowi, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan Walikota Samarinda Andi Harun mengaku sudah mendapatkan vaksinasi ketiga atau booster.

Percakapan antara Presiden, Menteri Pertahanan, Panglima TNI dan pejabat lokal soal siapa yang mendapat booster sempat disiarkan langsung di kanal youtube Sekretariat Presiden.

Saat diunggah ulang, video yang ditayangkan sudah menghapus percakapan mengenai booster. Tidak ada penjelasan dari Istana soal penghapusan percakapan yang “menganggetkan” publik di video tersebut (Bisnis.com, 26 Agustus 2021)

Tentu saja pengakuan "polos" tanpa malu dari beberapa pejabat ini mengagetkan banyak pihak, tidak saja bagi Presiden Joko Widodo sendiri.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Diminta Tegur Pejabat yang Telah Mendapatkan Booster Vaksin Covid-19

Berdasarkan data Satgas Covid-19, hingga 26 Agustus 2021 vaksinasi dosis pertama baru mencapai 59.426.934 dari target sasaran vaksinasi nasional sebesar 208.265.720 orang. Sementara vaksinasi dosis kedua baru menyasar 33.357.249 jiwa.

Data dari LaporCovid19, hingga 26 Agustus 2021, tercatat ada 1.967 tenaga kesehatan yang gugur karena terpapar Covid sejak pandemi ini merebak di Maret 2020. Mereka yang gugur adalah 688 dokter, 46 dokter gigi, 648 perawat, dan 387 bidan.

Biofarma sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan pemerintah dalam mengolah dan mendistribusikan vaksin Covid-19 menyebutkan, hingga 20 Agustus 2021 sudah mengamankan 197,6 juta dosis vaksin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com