Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat SBY Bicara Mitos Perwira di Dunia Kemiliteran Indonesia...

Kompas.com - 26/08/2021, 09:13 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan, perjalanan dunia kemiliteran Indonesia sempat memunculkan sebuah mitos yang menghinggapi seorang perwira.

"Dulu memang ada mitos di dunia militer. Perwira tergolong dua, ada perwira lapangan dan perwira pemikir," ujar mantan Kepala Staf Teritorial ABRI in, saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku "Tentara Kok Mikir?" yang menceritakan kehidupan dan pemikiran Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, Rabu (25/8/2021).

SBY menyebut, penggolongan terhadap perwira tersebut tak ubahnya sebagai mitos yang menyesatkan.

Baca juga: Pesan Kemerdekaan SBY: Mencapai Indonesia Gemilang Tak Ada Jalan Pintas

Ia beralasan, ketika berbicara militer, otomatis tak bisa jauh dari kegiatan peperangan, pertempuran, strategi, taktik, hingga kepemimpinan.

Menurut mantan wakil ketua Fraksi ABRI MPR ini, modal kegiatan tersebut seluruhnya merujuk faktor kepemimpinan militer demi kelancaran dalam pelaksanaannya.

Tak heran jika sejak menjalani pendidikan di Akademi Militer (Akmil) hingga purna tugas, seorang perwira militer selalu dilatih untuk berpikir taktis dan strategis.

"Baik itu di lingkup penugasan di masa damai maupun penugasan di masa perang," kata SBY.

Menurutnya, mitos penggolangan perwira militer tersebut harus segera dipatahkan.

Baca juga: Mural Mirip Presiden Jokowi Dihapus, Pengamat Politik Bandingkan Saat Nama SBY Ditulis di Kerbau Si BuYa

Sebab, semakin tinggi pangkat seorang perwira, semakin besar pula tanggung jawabnya.

Termasuk tanggung jawabnya dalam membubuhkan pemikiran strategis di masa damai untuk pengembangan kekuatan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan lainnya.

"Itu argumentasi saya bahwa bagaimana perwira harus berpikir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com