Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nasihin Masha
Pegiat Literasi

Pemerhati dan pegiat literasi. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi Republika.  

Ayat-ayat Setan Sekitar Proklamasi

Kompas.com - 17/08/2021, 13:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA Hari Kemerdekaan yang ke-76 ini, saya memenuhi permintaan seorang pegiat literasi dan penikmat sejarah yang juga penulis, untuk sedikit membuat catatan tentang skandal Ayat-ayat Setan—sebuah istilah yang dikemukakan Yayasan Bung Karno seperti dikatakan Giat Wahyudi di Majalah Tempo—pada buku terjemahan otobiografi Bung Karno yang ditulis Cindy Adams.

Akibat Ayat-ayat Setan itu, Bung Hatta yang kalem segera membuat tulisan panjang yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku tipis. Tulisan Bung Hatta tersebut sekaligus merespons tulisan berbagai pihak di seputar proklamasi. Namun, saya hanya menulis tentang skandal Ayat-ayat Setan.

Pada 1966 terbit sebuah buku yang berjudul Bung Karno; Penjambung Lidah Rakjat Indonesia. Desain cover buku, foto cover buku, dan jenis huruf cover buku ini persis sesuai edisi aslinya yang terbit dalam Bahasa Inggris.

Ya, buku ini memang buku terjemahan. Buku ini karya Cindy Adams, seorang penulis Amerika Serikat yang berkesempatan mewawancarai dan mendapat kontrak dari Bung Karno untuk membuat otobiografi pemimpin Indonesia tersebut.

Buku ini menjadi satu-satunya buku otobiografi Bung Karno. Buku ini diterjemahkan oleh Mayor Abdul Bar Salim, seorang tentara yang saat menerjemahkan buku ini telah pensiun dari dinasnya.

Salim orang Minangkabau. Ia juga yang menerjemahkan buku tentang revolusi Indonesia yang ditulis oleh perempuan Amerika Serikat. Buku itu berjudul Revolt in Paradise, yang kemudian diterjemahkan menjadi Revolusi di Nusa Damai.

Muriel Stuart Walker, nama asli perempuan itu. Namun, ia kemudian juga memiliki nama Indonesia, K’Tut Tantri. Tantri lahir di Glasgow, Skotlandia (1898), lalu bermigrasi ke Amerika (usai Perang Dunia I), akhirnya berlabuh di Bali (1932) dan menetap di Indonesia selama 15 tahun. Ia meninggal di Sydney (1997), Australia.

Dengan demikian, Salim sudah teruji dalam hal penerjemahan buku.

Skandal dua alinea

Buku otobiografi Bung Karno yang diterjemahkan Salim diterbitkan Gunung Agung, milik Haji Masagung yang sahabat Bung Karno. Buku versi terjemahan ini terbit 470 halaman.

Buku aslinya terbit pada 1965 oleh penerbit The Bobbs-Merrill Company Inc, New York, Amerika Serikat. Judulnya, Sukarno; An Autobiography As Told to Cindy Adams.

Tangkap layar berita di harian Kompas edisi 30 September 1965, tentang penerbitan otobiografi Bung Karno yang ditulis Cindy Adams dalam bahasa Inggris. ARSIP KOMPAS Tangkap layar berita di harian Kompas edisi 30 September 1965, tentang penerbitan otobiografi Bung Karno yang ditulis Cindy Adams dalam bahasa Inggris.

Saya tidak memiliki yang terbitan Bobbs-Merrill ini, tetapi saya memiliki versi bahasa Inggris terbitan Gunung Agung, Hongkong, pada 1966. Gunung Agung memiliki hak penerbitan buku ini untuk peredaran di luar Amerika Serikat dan Kanada. Versi Bahasa Inggris ini memiliki ketebalan 324 halaman.

Dalam terjemahan Salim, ada dua alinea yang kemudian disebut sebagai Ayat-ayat Setan. Dua alinea itu ada pada Bab 26 yang berjudul Proklamasi (halaman 327-333). Hal yang bikin heboh itu ada di halaman 332. Ini kutipan lengkapnya:

“Tidak ada orang jang berteriak “Kami menghendaki Bung Hatta”. Aku tidak memerlukannja. Sama seperti djuga aku tidak memerlukan Sjahrir jang menolak untuk memperlihatkan diri disaat pembatjaan Proklamasi. Sebenarnja aku dapat melakukannja seorang diri, dan memang aku melakukannja sendirian. Didalam dua hari jang memetjahkan uratsjaraf itu maka peranan Hatta dalam sedjarah tidak ada.”

“Peranannja jang tersendiri selama masa perdjoangan kami tidak ada. Hanja Sukarnolah jang tetap mendorongnja kedepan. Aku memerlukan orang jang dinamakan ‘pemimpin’ ini karena satu pertimbangan. Aku memerlukannja oleh karena aku orang Djawa dan dia orang Sumatra dan dihari-hari jang demikian itu aku memerlukan setiap orang denganku. Demi persatuan aku memerlukan seorang dari Sumatra. Dia adalah djalan jang paling baik untuk mendjamin sokongan dari rakjat pulau jang nomor dua terbesar di Indonesia.”

Dua alinea ini jelas-jelas memperlihatkan ego seorang Sukarno dengan menafikan peran orang-orang lain pergerakan kemerdekaan, dalam hal ini yang disebut khusus adalah Hatta dan Syahrir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Dianggap Prabowo Sahabat

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Dianggap Prabowo Sahabat

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com