Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nasihin Masha
Pegiat Literasi

Pemerhati dan pegiat literasi. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi Republika.  

Ayat-ayat Setan Sekitar Proklamasi

Kompas.com - 17/08/2021, 13:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua orang ini kebetulan bersahabat sejak di Belanda dan kemudian di PNI (Pendidikan). Keduanya juga sama-sama dari Minangkabau.

Syahrir juga menolak bergabung dalam gerakan yang atas restu Jepang dan berbau Jepang. Karena itu Syahrir tak terlibat dalam BPUPK, yang dibentuk Jepang, maupun dalam momen-momen proklamasi yang juga melibatkan perwira Jepang, yaitu rapat-rapat di rumah Laksamana Maeda.

Sedangkan Sukarno dan Hatta justru bekerja sama dengan Jepang. Karena itu, Syahrir memang tak ada dalam peristiwa proklamasi.

Dengan dua alinea itu, Hatta menjadi berada dalam satu ayunan dengan Syahrir. Bahkan, jika dibaca secara keseluruhan pada bab proklamasi ini, ada kesan bahwa proklamasi tertunda karena Hatta datang terlambat.

Alinea selundupan

Namun, ternyata dua alinea ini tidak ada dalam edisi aslinya. Ini alinea selundupan. Pada Bab 26 yang berjudul Proclamation (halaman 216-220) dalam versi buku berbahasa Inggris, dua alinea selundupan itu diletakkan antara dua alinea pendek di bawah ini (lihat halaman 219):

“Hatta is not present,” I said. “I will not read the Proclamation without Hatta.”

At this crucial moment in history, Sukarno and Indonesia waited for Hatta to show up.

Bayangkan, di alinea sebelumnya juga ada alinea seperti ini:

“Now, Bung, now….” The people were clamoring. “Make the Proclamation now….” Everybody was calling out to me. “Now, Bung…speak the words of freedom now…please, Bung, it is late…the sun is getting hot…the people are excited. They are restless. They are herded together out in the frontyard. Speak the Proclamation.” I still had fever, but I kept my wits about me. In the light of all the pressure on me, it is amazing I could still function clearly.

Buku Cindy Adams yang diterjemahkan Abdul Bar Salim dan diterbitkan Gunung Agung membuat Bung Hatta tersengat. Ia membuat tulisan khusus yang membahas soal peristiwa Proklamasi. Tulisan itu dibuat pada Maret-September 1968 di East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat.

Sebagian tulisan itu pernah ia tuliskan pada 1951 yang dimuat di Mimbar Indonesia. Akhirnya tulisan itu terbit pada 1970 dalam bentuk buku tipis (75 halaman) yang berjudul Sekitar Proklamasi.

Pada halaman 64, di akhir Bab Proklamasi, setelah mengutip cukup panjang dari buku terjemahan Abdul Bar Salim—mulai alinea “Sekarang, Bung, sekarang…” hingga alinea “Dalam detik yang gawat…”—Bung Hatta menulis, “Inilah utjapan seorang diktator Sukarno, jang mengagungkan dirinja sendiri dan lupa daratan, berlainan dari Sukarno dahulu, pemimpin rakjat dimasa proklamasi dan sebelumnja.

Dalam tulisannya, Bung Hatta bercerita bahwa setelah mereka selesai menyusun naskah proklamasi—Bung Hatta yang mendiktekan dan Bung Karno yang menuliskan—hingga pukul 03.00 pagi di rumah Laksamana Maeda, mereka bersepakat tentang pernyataan proklamasi.

Hatta menulis: “Sebelum rapat ditutup Bung Karno memperingatkan, bahwa hari itu djuga, tanggal 17 Agustus 1945, djam 10 pagi proklamasi itu akan dibatjakan dimuka rakjat di halaman rumahnja di Pegangsaan Timur 56.”

Hatta yang dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan efisien, hadir tepat waktu. “Lima menit sebelum pukul 10 saja sudah berada disana. Orang tahu bahwa saja selalu tepat menurut waktu, sebab itu tidak ada orang jang gelisah, takut kalau-kalau saja terlambat datang. Sukarno pun tidak kuatir, karena ia tahu kebiasaan saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com