Oleh karena itu, ia menilai bahwa setiap penggunaan uang rakyat harus menimbang aspek empati di situasi sulit pandemi.
"Dalam kondisi masyarakat sedang dilanda bencana covid-19, setiap penggunaan duit rakyat haruslah menimbang aspek empati terhadap situasi yang sulit seperti sekarang ini," kata Luqman saat dihubungi, Selasa (10/8/2021).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berpandangan, pengadaan pakaian dinas bagi pejabat publik seperti aparatur sipil negara (ASN) dan anggota DPRD merupakan hal wajar.
Kendati demikian, jika pengadaan tersebut dilakukan di tengah kondisi sulit masyarakat akibat pandemi, tentu tak elok dan menyakiti perasaan.
"Ke depan, pada saat pemerintah pusat dan daerah akan melakukan realisasi anggaran, penting untuk selalu melihat kondisi masyarakat. Agar tidak menimbulkan kesan abai terhadap kondisi rakyat," tutur dia.
Anggaran dibatalkan
Usai menuai kritik dari berbagai pihak, DPRD Kota Tangerang diketahui memutuskan membatalkan anggaran untuk pakaian dinas tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo dalam rapat pada Selasa.
"Berdasarkan rapat yang kami adakan, keputusan politis kami adalah membatalkan pengadaan tersebut," kata Gatot, Selasa.
Ia mengatakan, pembatalan itu bersifat secara keseluruhan. Artinya, DPRD Kota Tangerang tidak akan mengadakan penganggaran bahan pakaian pada 2021.
Menurut dia, pihaknya telah menerima berbagai usulan dari semua elemen masyarakat terkait anggaran pengadaan pakaian dinas tersebut.
"Dibatalkan setelah menerima berbagai usulan dari semua lapisan masyarakat," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.