Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baliho Puan dan Muhaimin Bertebaran, Formappi: Masihkah DPR Memikirkan Nasib Rakyat?

Kompas.com - 09/08/2021, 15:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus berpendapat, maraknya baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menunjukkan keduanya sudah memikirkan kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

Lucius khawatir, tindakan Puan dan Muhaimin akan dicontoh oleh anggota DPR lainnya yang membuat mereka sibuk dengan urusan politik masing-masing, bukan untuk memikirkan rakyat.

"Jika pimpinan saja sudah sibuk urus dirinya sendiri untuk Pemilu 2024, maka anggota-anggota lain pun akan melakukan hal serupa. Kalau semuanya sibuk dengan urusan politik masing-masing, lalu masihkah DPR akan memikirkan nasib rakyat?" kata Lucius saat dihubungi, Senin (9/8/2021).

Lucius menuturkan, kepedulian DPR sebagai wakil rakyat semestinya muncul di tengah situasi darurat yang terjadi saat ini akibat pandemi Covid-19 dengan bekerja sesuai fungsi DPR secara maksimal.

Baca juga: Pengamat Nilai Baliho Jadi Strategi Awal Dukung Puan Maupun PDI-P di Pilpres 2024

Namun, menurut Lucius, kinerja pimpinan DPR sejauh ini justru seburuk kinerja DPR pada umumnya. Hal itu terlihat dari kekacauan informasi yang muncul dari DPR maupun rendahnya pencapaian legislasi DPR periode ini.

"Catatan kinerja yang tak memadai dari pimpinan DPR tersebut nampaknya akan semakin buruk ketika sejak awal mereka sudah mulai sibuk dengan urusan politik sendiri-sendiri," ujar Lucius.

Sebab, kata Lucius, hal itu akan mengurangi fokus mereka pada kerja pokok sebagai pimpinan DPR serta berpotensi pada penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan politik.

Di samping itu, Lucius menilai dalih sejumlah elite partai politik yang menyebut pemasangan baliho bukan dalam rangka Pemilu 2024 tidak masuk akal.

"Enggak mungkin banget baliho dalam jumlah masif dipasang tanpa agenda politik tertentu. Kalau yang muncul di baliho adalah politisi, ya hampir pasti agenda politiklah yang sedang jadi misi penyebaran baliho itu," ujar Lucius.

Baca juga: Analisis Drone Emprit soal Baliho: Popularitas Puan Meningkat meski Banyak Sentimen Negatif

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, baliho bergambar Puan dan Muhaimmin terpasang di sejumlah daerah.

Politikus PDI-P Hendrawan Supratikno mengeklaim, pemasangan baliho Puan bukan terkait pemilihan presiden, tetapi bentuk ekspresi kebanggaan kepada Puan sebagai eprempuan pertama yang menjabat ketua DPR.

"Kami tidak bicara soal pilpres. Bahkan kami diingatkan untuk tidak mengaitkannya dengan kontestasi 2024," kata Hendrawan, Jumat (6/8/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Sementara, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengaku tidak tahu menahu siapa yang memasang baliho bergambar Muhaimin.

Jazilul mengatakan, Muhaimin justru mengeluarkan maklumat kepada seluruh jajaran partai agar membantu masyarakat di tengah pandemi.

"PKB mengutamakan masyarakat, maka Gus Muhaimin Ketum PKB mengeluarkan maklumat agar seluruh jajaran ikut turun membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Rakyat diutamakan," kata Jazilul, Kamis (5/8/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com