Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Pak Jokowi Wanti-wanti Warga Waspadai Lonjakan Covid-19 di Luar Jawa

Kompas.com - 06/08/2021, 16:33 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan, Presiden Joko Widodo sudah mewanti-wanti masyarakat agar tetap waspada menghadapi penularan virus corona.

Sebab, mulai terlihat peningkatan kasus Covid-19 di luar Jawa beberapa waktu terakhir.

"Kasus harian di Pulau Jawa juga semakin menurun, tetapi kita sekarang ini sedang siaga, waspada penuh bahwa terjadi peningkatan di Bali dan luar Jawa," kata Moeldoko dalam konferensi pers daring, Jumat (6/8/2021).

"Dan ini sudah diwanti-wanti oleh bapak presiden untuk semuanya mewaspadai situasi ini," tutur dia.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Jakbar Kini Berjumlah 3.588

Moeldoko mengatakan, data harian Covid-19 di Bali dan luar Jawa pada 2 minggu lalu berkisar di angka 13.000 kasus.

Namun, data terbaru menjukkan, penambahan Covid-19 di luar Jawa hampir mencapai 16.000 kasus per hari.

Meski demikian, kata Moeldoko, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 cenderung melandai.

BOR secara nasional turun di angka 56,81 persen.

Adapun BOR di Jawa-Bali turun menjadi 57,4 persen, sedangkan BOR non Jawa-Bali turun menjadi 56,6 persen.

Menurut Moeldoko, kondisi Covid-19 memang selalu dinamis.

Baca juga: Moeldoko Sebut Jokowi Panglima Tertinggi Penanganan Covid-19, Bukan Luhut atau Airlangga

Layaknya balon, jika suatu wilayah ditekan melalui pembatasan, di wilayah lainnya akan mengalami peningkatan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk mencegah lonjakan kasus baik di dalam maupun luar Jawa.

"Tadinya sudah tenang, tahu-tahu muncul serangan baru, itu selalu seperti itu. Untuk itu, ini pola-pola musuh yang seperti ini harus dikenali dengan baik oleh kita semuanya," ujar Moeldoko.

Sebagaimana arahan presiden, menurut Moeldoko, penanganan lonjakan Covid-19 di luar Jawa akan dilakukan seperti yang dahulu diterapkan di Kudus dan Tasikmalaya.

Pemerintah berjanji untuk terus meningingkatkan 3T atau testing, tracing, dan treatment.

Bersamaan dengan itu, dilakukan percepatan vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Menlu Dorong Peningkatan Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19 untuk Percepat Vaksinasi Global

Dilakukan pula upaya-upaya lainnya seperti pembangunan fasilitas kesehatan termasuk ruang ICU, hingga distribusi logistik dan obat-obatan.

Upaya itu, kata Moeldoko, harus diimbangi dengan penerapan 3M dari seluruh masyarakat, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Kita sangat optimis, bahwa pemerintah memiliki strategi yang sangat tepat di dalam penanganan Covid ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com