Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek Anggarkan Rp 3,7 Triliun untuk Laptop hingga Peralatan TIK pada 2021

Kompas.com - 30/07/2021, 13:02 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengatakan, pemerintah menganggarkan Rp 3,7 triliun di tahun 2021 untuk pengadaan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) pendidikan.

"Tahun 2021 ini ada alokasi senilai 3,7 triliun, di mana 1,3 tiliun itu dari APBN pusat, yang 2,4 triliun itu dari APBN pusat yang ditransfer ke daerah DAK fisik," kata Kepala Biro Perencanaan Kemendikbud Ristek saat dihubungi, Jumat (30/7/2021).

Lebih lanjut Samsuri merincikan, dari dana DAK fisik Rp 2,4 triliun tersebut setidaknya akan diadakan 242.565 peralatan TIK, yang mencakup laptop hingga peralatan lain yang dibutuhkan sekolah.

Baca juga: ITB Bantu Kemendikbud Ristek Produksi Laptop Merah Putih

Nantinya, 242.565 peralatan itu juga akan disebarkan ke 15.656 sekolah yang sudah mengajukan peralatan TIK.

"Jadi untuk yang DAK fisik itu ada senilai 242.565 paket peralatan TIK, untuk 15.656 sekolah. Itu yang dari dak fisik realokasi Rp 2,4 triliun itu," ucap dia.

Lebih lanjut, Samsuri mengatakan, secara keseluruhan pemerintah saat ini sudah menganggarkan Rp 17,7 triliun hingga tahun 2024 untuk pengadaan peralatan TIK.

Ia menyampaikan, peralatan TIK itu bisa berupa laptop, wireless router, konektor, printer, hingga scanner.

Baca juga: Digitalisasi Sekolah, Kemendikbud Ristek Dorong Produksi Laptop Merah Putih

Peralatan tersebut juga akan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, seperti diatur dalam Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2021.

"Rp 17 (triliun) itu iya, ya harapannya Mas Menteri (Nadiem Makarim) itu bisa tuntas sampai 2024, tapi sekali lagi kan tergantung kondisi keuangan negara ya," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah berupaya meningkatkan penggunaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) buatan lokal di sektor pendidikan, khususnya laptop.

Oleh sebab itu disiapkan anggaran Rp 17 triliun untuk pengadaan produk TIK lokal hingga 2024.

Baca juga: P2G Minta Kemendikbud Ristek Batalkan Asesmen Nasional dalam Situasi Pandemi Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, permasalahan utama belanja pemerintah pada bidang pendidikan adalah masih rendahnya belanja produk TIK buatan lokal dibandingkan dengan produk impor.

"Maka untuk tujuan utama meningkatkan produk TIK dalam negeri dilakukan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan Rp 17 triliun di 2021, jadi selama sekitar 4 tahun ke depan kita akan belanjakan sebanyak itu," ucap Luhut dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com