Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Gembira, Kimia Farma Tingkatkan Produksi Obat Antivirus Jadi 2 Juta Tablet Per Hari

Kompas.com - 29/07/2021, 14:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkap kabar gembira bahwa PT Kimia Farma meningkatkan kapasitas produksinya untuk obat antivirus Covid-19 yaitu Favipiravir sebanyak 2 juta tablet per hari.

Hal tersebut disampaikan Dasco saat melakukan inspeksi mendadak ke pabrik obat Kimia Farma di Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021).

"Ini kabar gembira buat dunia kesehatan kita, buat rakyat Indonesia dan kami apresiasi terhadap Kimia Farma yang sudah cepat dan responsif untuk memproduksi obat setiap hari secara terus menerus. Kapasitas produksinya jadi dua juta sehari," kata Dasco dalam pernyataan video yang diterima Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Menkes Sebut Azitromisin, Oseltamivir, dan Favipiravir Ada di Pasaran Awal Agustus

Dasco mengatakan, ke depan akan ada pula sejumlah pabrik obat lainnya untuk membantu produksi obat antivirus Covid-19.

Menurut dia, bantuan dari pabrik-pabrik ini akan membuat kebutuhan masyarakat akan obat antivirus dapat terpenuhi.

Ia juga menekankan, obat-obat yang diproduksi diusahakan memiliki harga yang terjangkau di masyarakat.

"Insya Allah dengan Kimia Farma dan beberapa pabrik lainnya, kebutuhan obat antivirus akan segera terpenuhi dengan harga yang relatif terjangkau," ujar dia. 

Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini juga mengatakan bahwa akan ada obat antivirus yang baru bernama Molnupiravir.

Kimia Farma, kata dia, tengah menunggu hasil uji klinis tahap ketiga dari obat tersebut.

Menurut dia, orang yang terpapar Covid-19 tak perlu minum obat lainnya apabila sudah mengonsumsi Molnupiravir.

"Ada lagi obat itu namanya Molnupiravir. Itu obat Covid yang nanti kalau ada yang Covid dikasih minum itu, enggak perlu dicampur-campur sama yang lain. Itu kabar gembira buat dunia kesehatan kita," kata dia.

Baca juga: Apa itu Oseltamivir, Favipiravir, dan Azithromycin? Obat yang Ditanya Jokowi ke Menkes Budi

Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menuturkan bahwa pihaknya memang meningkatkan kapasitas produksi obat sebagai langkah mengantisipasi stok obat yang langka di masyarakat.

Ia mengakui bahwa sebelumnya, Kimia Farma memiliki kapasitas produksi obat antivirus Covid-19 sebanyak 250.000 tablet per hari.

Kemudian, kapasitas produksi obat ditingkatkan menjadi dua juta tablet per hari sejak pekan lalu.

"Salah satu hal agar tidak langka ya dengan peningkatan kapasitas itu, tadinya kapasitas untuk produksi antivirus ini kita hanya 250.000 tablet per hari, sehingga mulai minggu kemarin kita tingkatkan menjadi dua juta per hari, itu untuk mencukupi stok kita," kata Verdi dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya diberitakan bahwa seiring lonjakan kasus Covid-19, kebutuhan obat terapi Covid-19 juga meningkat secara signifikan.

Baca juga: Jokowi Telepon Menkes: Saya Cari Obat Antivirus Enggak Ada

Hal tersebut menimbulkan masalah kelangkaan obat terapi Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah.

Mengutip laman Kemenkes, Senin (26/7/2021) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa sejak 1 Juni 2021 telah terjadi lonjakan kebutuhan obat terapi Covid-19.

Budi mengatakan, kebutuhan akan obat terapi Covid-19 melonjak hingga sekitar 12 kali lipat, sehingga perlu peningkatan kapasitas produksi obat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com