Di sektor keagamaan, dengan teropong digital yang dimiliki BMKG membantu memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriyah, termasuk bulan Ramadhan dan hari Idul Fitri.
Data dan informasi tersebut menjadi rujukan saat sidang isbath. BMKG juga turut membantu umat muslim Indonesia mengkoreksi arah kiblat sholat.
Sedangkan di sektor pariwisata, data dan informasi yang dikeluarkan BMKG menjadi acuan dalam merancang katalog pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Terutama, di daerah-daerah rawan bencana guna memitigasi dan meminimalkan risiko bencana.
"Data yang kami miliki juga dipergunakan untuk mendukung berbagai event olahraga maupun kenegaraan. Contohnya, Asian Games 2018 lalu di mana BMKG memberikan informasi kondisi cuaca, prediksi cuaca, suhu, kelembapan, kecepatan, dan arah angin di setiap lokasi pertandingan. Ini dilakukan untuk keselamatan dan kelancaran event/lomba yang terpapar cuaca, seperti olahraga air dan paralayang," kata dia.
Sementara itu, terkait layanan informasi gempabumi dan tsunami, dengan menerapkan internet of things (IOT) dan artificial intelligence (AI), BMKG mampu menganalisis dan memverifikasi data gempa bumi dan potensi tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit.
Seluruh informasi tersebut didiseminasikan dan diamplifikasi melalui kanal-kanal komunikasi yang tersedia dalam hitungan detik.
"BMKG sendiri dipercaya sebagai tsunami service provider untuk memberikan informasi peringatan dini tsunami untuk 28 negara di Kawasan Samudera Hindia," ucap Dwikorita.
Sejak tahun 2017 hingga saat ini, Kepala BMKG dipercaya sebagai CHAIR Intergovernment Coordination Group untuk Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System, dengan amanah memimpin koordinasi dalam Pengoperasian Peringatan Dini Tsunami bagi 28 negara sepanjang Pantai Samudra Hindia.
Saat ini, BMKG sedang bersiap meningkatkan kemampuan super komputer yang ada dengan teknologi High Performance Computing (HPC) terkini guna memperkuat sistem peringatan dini.