Namun, prosedur penyaluran harus tetap didampingi instansi terkait.
Dari kunjungannya ke Kelurahan Sunter Agung pada Kamis (15/7/2021), Jokowi mengungkapkan masyarakat senang dengan adanya pembagian obat dan vitamin gratis untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Sehingga dia meminta Menteri Keuangan menyiapkan tambahan jumlah paket obat dan vitamin hingga di atas dua juta paket.
Soal komunikasi publik pejabat dalam penanganan pandemi Covid-19 pun tak luput dari evaluasi Jokowi.
Presiden menekankan agar disampaikan dengan bahasa yang menimbulkan optimisme dan menimbulkan ketenangan.
"Karena terus terang saja, masyarakat ini khawatir mengenai Covid-19 yang naik terus, kemudian kematian tinggi, kemudian juga yang berkaitan urusan makan, perut, ini hati-hati," ujar Jokowi.
Baca juga: Singgung Komunikasi Publik Pejabat, Jokowi: Jangan Sampai Buat Masyarakat Frustrasi
Dia mengingatkan agar para menteri dan pejabat lain tidak sensitif terhadap apa yang dirasakan dan dialami masyarakat saat ini.
Dia pun meminta apa yang disampaikan pejabat negara tidak membuat masyarakat merasa frustrasi.
"Jangan sampai di antara kita tidak sensitif terhadap hal-hal seperti ini. Jangan sampai masyarakat frustasi gara-gara kesalahan-kesalahan kita dalam komunikasi, kesalahan-kesalahan kita dalam menjalankan sebuah policy," tegasnya.
Poin ketujuh yang disinggung Jokowi adalah perayaan Idul Adha 2021. Dirinya meminta agar hal itu dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat.
Jokowi juga meminta agar Wakil Presiden Ma'ruf Amin dapat membantu komunikasi tentang perayaan hari raya umat Islam tersebut.
"Saya betul-betul minta agar dikomunikasikan dengan baik. Mungkin Bapak Wakil Presiden bisa membantu dalam hal ini," tuturnya.
"Pak Menteri Agama bisa komunikasikan ke bawah. Sehingga perayaan hari raya Idul Adha betul-betul bisa lebih khidmat tapi semuanya bisa menjaga protokol kesehatan," tegas Jokowi.
Poin terakhir yang disinggung Jokowi adalah soal perpanjangan PPKM darurat. Jokowi, mengatakan, perpanjangan PPKM darurat merupakan hal yang sensitif.
Sehingga hal itu harus diputuskan dengan hati-hati.
"Ini pertanyaan dari masyarakat, satu yang penting yang perlu kita jawab, PPKM darurat ini akan diperpanjang tidak? Kalau mau diperpanjang, sampai kapan?," ujarnya
Baca juga: Jokowi: Perpanjangan PPKM Darurat Hal Sensitif, Jangan Sampai Keliru...
"Ini betul-betul hal yang sangat sensitif. Harus diputuskan dengan sebuah pemikiran yang jernih. Jangan sampai keliru (memutuskan)," tegasnya.
Sebelumya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga akhir Juli 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.