"Ini tolong juga dicarikan solusinya karena apapun kita memang harus menyiapkan diri apabila betul-betul ada lonjakan dan kebutuhan oksigen bisa terpenuhi," tegasnya.
Sehingga, menurut Jokowi, jika semua produsen oksigen dalam negeri digerakkan bisa mencukupi kebutuhan oksigen dalam penanganan pandemi.
Jokowi pun menyinggung tentang realisasi pelaksanaan penyekatan dalam rangka PPKM darurat di lapangan.
Berdasarkan peninjauan yang dilakukannya ke Terminal Pulogadung dan kampung, kondisinya masih ramai dengan masyarakat.
"Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan. Tapi kalau saya lihat malam juga pagi tadi, saya ke Pulogadung tadi, saya lihat masih cukup ramai. Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget," ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Kita Melakukan Penyekatan, tapi Saya Lihat di Pulogadung dan Kampung Masih Ramai
"Artinya penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi. Apakah efektif juga menurunkan kasus? Karena ini yang terkena sekarang ini banyak di keluarga-keluarga. Atau ada strategi lain yang mungkin bisa kita intervensikan ke sana," tegasnya.
Jokowi tidak mengungkapkan kampung mana yang disebutkannya.
Namun, pada Kamis (15/7/2021) malam, Jokowi melakukan blusukan sambil menyerahkan bantuan beras dan paket obat ke Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara.
Merujuk kondisi itu, Jokowi kembali menekankan agar ada kajian yang lebih detail mengenai penyekatan yang saat ini dilakukan.
Presiden Joko Widodo juga menyinggung soal peristiwa pemukulan pemilik warung oleh oknum Satpol PP di Gowa, Sulawesi Selatan.
Menurut Presiden peristiwa itu memanaskan situasi di tengah masyarakat yang sedang menjalani PPKM darurat.
"Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan misalnya, Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu. Ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," ungkapnya.
Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar semua aparat berhati-hati dalam menurunkan indeks mobilitas masyarakat.
Baca juga: Jokowi: Peristiwa Satpol PP Pukul Pemilik Warung di Gowa Memanaskan Suasana
Khususnya yang berkaitan dengan penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, pedagang, PKL, toko.
"Saya minta kepada Polri dan juga Mendagri, kepada daerah agar jangan keras dan kasar," tegas Jokowi.
"Lakukanlah dengan tegas dan santun. Sambil sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil bagi beras. Itu mungkin bisa sampai malahan pesannya," tambah kepala negara.
Poin kelima, yang disoroti Jokowi adalah soal bantuan sosial (bansos). Dirinya menekankan agar penyaluran bansos tidak sampai terlambat.
"Saya minta jangan sampai terlambat. Baik itu PKH, baik BLT desa, baik itu bantuan sosial tunai (BST), jangan ada yang terlambat. Dan yang paling penting lagi bantuan beras, bantuan sembako. Minggu ini harus keluar. Percepat betul-betul ini percepat," tegasnya.
Dia meminta agar Kepala Bulog dan Menteri Sosial tidak ragu-ragu dalam menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat.