Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Arahan Jokowi Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 19/07/2021, 06:58 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

"Ini tolong juga dicarikan solusinya karena apapun kita memang harus menyiapkan diri apabila betul-betul ada lonjakan dan kebutuhan oksigen bisa terpenuhi," tegasnya.

Sehingga, menurut Jokowi, jika semua produsen oksigen dalam negeri digerakkan bisa mencukupi kebutuhan oksigen dalam penanganan pandemi.

3. Evaluasi penyekatan

Jokowi pun menyinggung tentang realisasi pelaksanaan penyekatan dalam rangka PPKM darurat di lapangan.

Berdasarkan peninjauan yang dilakukannya ke Terminal Pulogadung dan kampung, kondisinya masih ramai dengan masyarakat.

"Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan. Tapi kalau saya lihat malam juga pagi tadi, saya ke Pulogadung tadi, saya lihat masih cukup ramai. Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Kita Melakukan Penyekatan, tapi Saya Lihat di Pulogadung dan Kampung Masih Ramai

"Artinya penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi. Apakah efektif juga menurunkan kasus? Karena ini yang terkena sekarang ini banyak di keluarga-keluarga. Atau ada strategi lain yang mungkin bisa kita intervensikan ke sana," tegasnya.

Jokowi tidak mengungkapkan kampung mana yang disebutkannya.

Namun, pada Kamis (15/7/2021) malam, Jokowi melakukan blusukan sambil menyerahkan bantuan beras dan paket obat ke Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara.

Merujuk kondisi itu, Jokowi kembali menekankan agar ada kajian yang lebih detail mengenai penyekatan yang saat ini dilakukan.

4. Tak boleh keras dan kasar

Presiden Joko Widodo juga menyinggung soal peristiwa pemukulan pemilik warung oleh oknum Satpol PP di Gowa, Sulawesi Selatan.

Menurut Presiden peristiwa itu memanaskan situasi di tengah masyarakat yang sedang menjalani PPKM darurat.

"Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan misalnya, Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu. Ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," ungkapnya.

Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar semua aparat berhati-hati dalam menurunkan indeks mobilitas masyarakat.

Baca juga: Jokowi: Peristiwa Satpol PP Pukul Pemilik Warung di Gowa Memanaskan Suasana

Khususnya yang berkaitan dengan penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, pedagang, PKL, toko.

"Saya minta kepada Polri dan juga Mendagri, kepada daerah agar jangan keras dan kasar," tegas Jokowi.

"Lakukanlah dengan tegas dan santun. Sambil sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil bagi beras. Itu mungkin bisa sampai malahan pesannya," tambah kepala negara.

5. Bansos jangan terlambat

Poin kelima, yang disoroti Jokowi adalah soal bantuan sosial (bansos). Dirinya menekankan agar penyaluran bansos tidak sampai terlambat.

"Saya minta jangan sampai terlambat. Baik itu PKH, baik BLT desa, baik itu bantuan sosial tunai (BST), jangan ada yang terlambat. Dan yang paling penting lagi bantuan beras, bantuan sembako. Minggu ini harus keluar. Percepat betul-betul ini percepat," tegasnya.

Dia meminta agar Kepala Bulog dan Menteri Sosial tidak ragu-ragu dalam menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com