Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Setya Novanto Bawa Ponsel di Sukamiskin...

Kompas.com - 19/07/2021, 06:02 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Foto mantan Ketua DPR Setya Novanto membawa sebuah ponsel di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, ramai diperbincangkan di media sosial.

Novanto merupakan terpidana kasus korupsi KTP elektronik yang tengah menjalankan masa hukuman di Lapas tersebut.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan (PAS) Kementerian Hukum dan HAM Rika Aprianti menyatakan bahwa foto tersebut merupakan foto lama yang diambil saat Idul Adha 2020.

Ia menegaskan bahwa kini pihaknya sudah semakin memperketat pengawasan di dalam Lapas.

"Kami sampaikan bahwa itu foto lama, bahwa sekarang kami sudah semakin menerapkan kedisiplinan dan peraturan, selain memang kami konsentrasi pada pemberian pembinaan, pelayanan, perawatan, dan juga pengendalian keamanan," kata Rika kepada Kompas.com, Minggu (18/7/2021),

Baca juga: Foto Setya Novanto Bawa Ponsel di Lapas Tersebar di Medsos, Ditjen PAS: Foto Lama

Rika menyebutkan, pihaknya terus melakukan razia dan penggeledahan untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang.

Ia juga menampik dugaan adanya perlakuan dan pemberian fasilitas yang berbeda untuk Setya Novanto

"Jadi sekali lagi itu foto yang lama, sedangkan penegakan kedisiplinan pada aturan semakin ditingkatkan dengan terus dilakukan razia, penggeledahan, dan pengetatan masuknya barang-barang yang berasal dari luar," kata Rika.

"Sama dengan fasilitas warga binaan, sebagaimana yang menjadi hak mereka, tidak ada yang berlebihan. Sama," tutur dia.

Sementara itu, Kalapas Sukamiskin Bandung Elly Yuzar membenarkan bahwa foto yang tersebar di media sosial itu diambil di Lapas Sukamiskin.

"Iya (foto di lapas), waktu itu suasana Idul Adha," ungkap Elly, dikutip dari Antara.

Elly pun mengaku telah menegur Setya Novanto atas kejadian tersebut.

"Sudah kami ingatkan itu pelanggaran, walaupun kejadiannya sudah lama, ke depannya jangan terulang kembali," ucap dia.

Sementara itu, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana mengusulkan Novanto dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Novanto, kata dia, berulang kali melakukan pelanggaran. 

"ICW mendesak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly segera memindahkan Setya Novanto ke lepas dengan tingkat pengawasan maksimum, misalnya Nusakambangan," sebut Kurnia kepada Kompas.com, Minggu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com