Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iluni UI: Gerakan Sosial di Masa Pandemi Covid-19 Berpotensi Meningkatkan Represi Aparat

Kompas.com - 09/07/2021, 12:10 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) Herzaky Mahendra Putra mengatakan, gerakan sosial seperti aksi demonstrasi, kerap mengalami tantangan baru di era pandemi Covid-19.

Herzaky mengatakan, situasi pandemi saat ini berpotensi meningkatkan sikap represif terhadap pelaku gerakan sosial dari aparat penegak hukum.

“Dengan adanya pandemi ini juga membuat ada meningkatkannya potensi represi dari aparat gitu,” kata Herzaky dalam acara virtual bertajuk “Demokrasi dan Gerakan Sosial 4.0 di Masa Pandemi”, Jumat (9/7/2021).

Herzaky mengatakan, hingga saat ini persepsi terhadap gerakan sosial tidak terlepas dari aksi demonstrasi yang cenderung mengumpulkan banyak massa.

Baca juga: [HOAKS] Undangan BEM UI untuk Aksi Besar-besaran 5 Juli 2021

Padahal, di masa pandemi ini, kerumunan berpotensi besar untuk menyebarkan Covid-19 sehingga aparat penegak hukum juga memiliki tanggung jawab untuk menertibkan penanganan pandemi.

“Ini sudah terbukti ya, karena bagaimanapun aparat juga punya tugas tanggung jawab, bagaimana agar bukan hanya sekedar tertib tetapi terkait dengan penanganan Covid ini,” ujar dia.

Lebih lanjut, Herzaky menekankan, gerakan sosial di masa pandemi merupakan isu yang sangat sensitif.

Apalagi, pandemi Covid-19 memunculkan stigma bahwa gerakan sosial dapat membahayakan nyawa karena memunuuculkan kerumunan.

“Di era pandemi ini bahayanya semakin besar ya tantangan sosial ini, kenapa? Karena dianggap bisa membahayakan nyawa jika berkumpul,” ucap dia.

Baca juga: Saat Jokowi Bereaksi atas Cap The King of Lip Service dari BEM UI

Selain itu, tantangan lainnya dalam melakukan gerakan sosial di masa pandemi terkait dengan persepsi negatif gerakan sosial secara daring.

Menurut Herzaky, banyak orang masih menganggap gerakan sosial dari sudut pandang konservatif, yang mana gerakan tersebut harus dilakukan melalui aksi massa di lapangan.

Hal itu, kata Herzaky, membuat gerakan sosial melalui sosial media kerap dianggap tidak bernyali.

“Kemudian ada juga persespsi bahwa gerakan sosial daring itu gerakan sosial tak bernyali, ‘ya kalau berani turun ke lapangan dong. Jangan hanya main di medsos’. Ini ada sinisme-sinisme seperti ini, ada persepsi seperti ini yang kemudian membuat ruang gerak teman-teman mahasiswa juga agak berat,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com