JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pihaknya terus berupaya memperbaiki penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit, meski situasi pandemi sangat sulit.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meski beberapa rumah sakit sudah melakukan konversi tempat tidur untuk perawatan pasien, namun antrean tetap terjadi.
"Kita terus berupaya memperbaiki walau saat ini memang situasinya sangat sulit, (antrean pasien) masih, karena jumlah pasien yang kecepatan penambahannya 3-4 kali lipat," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Panduan Isolasi Mandiri di Rumah bagi Pasien Covid-19 Tanpa dan Gejala Ringan
Nadia mengatakan, Kemenkes berupaya untuk menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan mengalihfungsikan Asrama Haji Pondok Gede sebagai rumah sakit darurat.
Selain itu, penambahan 21 tenda darurat di rumah sakit di DKI Jakarta.
"Baru ada Wisma Haji dan penambahan tenda darurat di 21 Rumah Sakit di DKI Jakarta," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan 11 platform layanan telemedicine agar pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri tetap bisa berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan paket obat gratis.
"Hari ini kita meluncurkan telemedicine untuk memudahkan masyarakat konsultasi yang akan isolasi mandiri dan juga mendapatkan paket pengobatan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, LaporCovid-19 bersama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melaporkan, sebanyak 265 orang pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.
LaporCovid-19 mengatakan, kasus kematian di luar fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) ini terjadi pada Juni 2021 hingga 2 Juli 2021.
"Berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19 di sosial media Twitter, berita online, dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19, kami menemukan sedikitnya 265 korban jiwa yang meninggal dunia positif Covid-19 dengan kondisi sedang isolasi mandiri di rumah," kata Perwakilan Lapor Covid-19, Said Faris Hibban, dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/7/2021).
Said mengatakan, ratusan pasien tersebut meninggal dalam kondisi sedang isolasi di rumah sambil berupaya mencari fasilitas kesehatan, serta menunggu antrean di IGD rumah sakit.
Said mengatakan, sebanyak 265 kasus kematian tersebut tersebar di 47 kota dan kabupaten dari 10 provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Pasien Covid-19 Bergejala Ringan Disarankan Isolasi Mandiri dengan Pemantauan
Provinsi yang terekam cukup banyak mengalami kematian di luar RS adalah Jawa Barat sejumlah 97 kematian dari 11 kota/kabupaten.
"Temuan provinsi dengan sebaran terbanyak yakni ada di Jawa Tengah yang kejadiannya muncul di 12 kota/kabupaten," ujarnya.
Said mengatakan, fenomena ini menjadi potret nyata kolapsnya fasilitas kesehatan yang menyebabkan pasien Covid-19 kesulitan mendapatkan layanan medis yang layak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.