2. Dari data keamanan uji klinis Fase I dan Fase II, profil AS sistemik berupa fever pada populasi 12-17 tahun tidak dilaporkan dibandingkan dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun
Baca juga: Kemenkes Masih Matangkan Petunjuk Teknis Vaksinasi Covid-19 untuk Anak
3. Jumlah subjek pada populasi < 12 tahun belum cukup untuk memastikan profil keamanan vaksin pada kelompok usia tersebut
4. Imunogenisitas dan keamanan pada populasi remaja 12-17 tahun diperkuat dengan data hasil uji klinik pada populasi dewasa karena maturasi imun pada remaja seusai dengan dewasa
5. Data epidemiologi Covid-19 di Indonesia menunjukkan mortalitas tinggi pada usia 10-18 tahun sebesar 30 persen
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak membutuhkan 58 juta dosis vaksin.
"Kita harus menambah jumlah vaksin sebesar 58 juta vaksin untuk dosis pertama dan dosis kedua," kata Dante dalam acara Rakornas KPAI, Rabu.
Menurut Dante, pemerintah membangun komunikasi dengan Covax/Gavi untuk pengadaan vaksin Covid-19 untuk anak tersebut.
Baca juga: Wamenkes: Butuh 58 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Vaksinasi Anak 12-17 Tahun
Dengan demikian, vaksinasi Covid-19 untuk anak tidak menggangu target vaksinasi program sebanyak 181 juta.
"Kita sudah mendapatkan komunikasi multilateral dengan Covax/Gavi, sehingga berbagai bantuan dari Australia dan Jepang sehingga kita bisa mencukupi kebutuhan 58 juta suntikan tersebut," ujar dia.
Senada dengan Dante, Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Susanto mendukung dan akan ikut mengawal pelaksanaan vaksinasi untuk anak.
"Persiapan vaksinasi anak seberapa jauh, bukan hanya sisi vaksin tapi kesiapan nakes dan lain yang dapat mendukung pelaksanaannya," kata Susanto dalam acara Rakornas KPAI, Rabu.
Susanto mengatakan, vaksinasi untuk anak ini diharapkan dapat memberikan perlindungan, mengingat kasus Covid-19 pada anak cukup meningkat.
Susanto menyebutkan, data dari Satgas Penanganan Covid-19 hingga 22 Juni 2021, terdapat 266.317 atau setara 12,6 persen anak usia 0-18 tahun yang terpapar Covid-19.
Sementara, total angka kesembuhan anak dari Covid-19 sebanyak 237.787 atau 12,9 persen, sekitar 28.183 atau 13,6 persen anak menjalani perawatan serta 686 atau 1,2 persen anak yang meninggal.
Menurut Susanto, penularan Covid-19 pada anak mayoritas terjadi karena terpapar dari anggota keluarga, lingkungan sosial tempat tinggal, dan lokasi kerumunan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Anak Meningkat, Menteri PPPA Minta Prokes Keluarga Digalakkan
"Anak juga terpapar dari lokasi kerumunan saat dibawa keluarga, dan saat anak beraktivitas kepatuhan pada prokes masih terbatas," ujarnya.
Di samping itu, lanjut Susanto, para orangtua masih enggan untuk berkonsultasi dengan layanan kesehatan sehingga hak kesehatan anak menjadi tertunda.
Selain itu, lonjakan kasus Covid-19 membuat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) mulai terbatas sehingga penanganan kasus Covid-19 pada anak tidak komprehensif.
"Karena keterbatasan layanan juga jadi catatan KPAI, karena rumah sakit yang terbatas sementara anak jadi korban Covid-19 dan orang-orang dewasa juga terpapar Covid-19," kata Susanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.