Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Perang Lawan Narkoba Perlu Sinergitas hingga Tingkat Global

Kompas.com - 28/06/2021, 12:56 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, dalam perang terhadap narkoba diperlukan ada kerja sama hingga tingkat internasional.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2021 yang digelar secara daring, Senin (28/6/2021).

"Perang melawan narkoba memerlukan sinergitas dan kerja sama di tingkat nasional, regional maupun internasional terutama dalam kegiatan penyelidikan, pertukaran informasi, dan operasi bersama," kata dia.

Apalagi, ujar Ma'ruf, berdasarkan data dan fakta yang terjadi, sebagian besar narkoba berasal dari luar negeri.

Baca juga: Kaka dan Bimbim Buka-bukaan soal Slank, Lepas dari Narkoba hingga Cara Jaga Eksistensi

Antara lain sindikat narkoba kawasan segitiga emas dan kawasan bulan sabit emas.

"Diselundupkan dan dikendalikan oleh sindikat internasional bekerja sama dengan sindikat dalam negeri," kata dia.

Oleh karena itu, menurut Ma'ruf perlu ada tindakan tegas, keras, dan terukur melalui upaya penegakan hukum.

Baik terhadap kasus narkotika maupun tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Penyitaan aset untuk memiskinkan para pelaku dan sindikat narkoba juga menjadi salah satu cara agar produksi dan peredaran narkoba tidak dapat beroperasi lagi," kata dia.

Disamping itu, UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024(RAN P4GN) merupakan komitmen pemerintah melindungi bangsa Indonesia.

Menurut dia, RAN P4GN juga dapat berjalan optimal dengan kerja inklusif dan kolaborasi dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan seluruh komponen masyarakat Indonesia.

Baca juga: Indonesia Masih Hadapi Berbagai Masalah Penanggulangan Narkoba

"Kita perlu membangun dan melakukan investasi sumber daya manusia (SDM) unggul dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam RAN P4GN," kata dia.

Tujuannya adalah agar masyarakat terhindar dari penyalahgunaan narkotika sehingga masyarakat sehat, cerdas, produktif, berdaya saing, berwawasan kebangsaan dan berakhlak mulia pun dapat terwujud.

Apalagi, kata dia, pemerintah memiliki prioritas pembangunan nasional berupa program pembangunan yang dimulai dari desa.

Hal tersebut karena masyarakat desa merupakan salah satu ujung tombak upaya pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

"Masyarakat desa memiliki potensi dan kekuatan besar dalam melawan narkoba. Dibutuhkan desa dengan lingkungan kondusif, aman, serta layak bagi masyarakat untuk beraktivitas dan berkreasi, serta memenuhi kebutuhan keluarga untuk membesarkan anak-anaknya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com