JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Indonesia masih menghadapi berbagai masalah dalam penanggulangan narkoba.
Hasil survei penyalahgunaan narkoba pada 2019 oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama LIPI menunjukkan, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mencapai 1,80 persen atau sekitar 3.419.188 jiwa.
Artinya, terdapat 180 dari 10.000 penduduk Indonesia berumur 15 hingga 64 tahun pengguna narkoba.
"Permasalahan penanggulangan narkoba yang masih dihadapi Indonesia saat ini antara lain banyaknya jaringan sindikat narkotika yang beroperasi dengan menyelundupkan narkoba melalui jalur laut," ujar Ma'ruf, dalam acara Peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional (HANI) 2021 yang digelar secara daring, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Hari Antinarkotika Internasional, Amnesty Desak Penghentian Hukuman Mati
Ma'ruf mengatakan, permasalahan itu berimplikasi dengan meningkatnya kawasan bahaya narkoba di seluruh Indonesia.
Di samping itu, masalah lainnya adalah soal peredaran narkoba jenis baru atau NPS seperti tanaman khat dan tembakau gorilla.
"Peredaran narkoba sudah merambah hingga ke desa-desa serta melibatkan kalangan perempuan dan anak-anak baik sebagai kurir maupun penyalahguna," kata dia.
Begitu pun dengan transaksi narkoba kini telah bermutasi dari modus operandi tradisional beralih ke penggunaan teknologi daring dalam berbagai bentuk.
Masalah lainnya yang muncul yakni dilema penegakan hukum terhadap penyalahguna narkoba, yang pelakunya merupakan korban.
"Banyak penyalahguna yang dipenjarakan, sementara kondisinya memerlukan penanganan fisik dan mental sebagai dampak buruk narkotika," kata dia.
Baca juga: Sejarah dan Tema Hari Anti Narkotika Internasional 26 Juni 2021
Selanjutnya, ketersediaan kapasitas lembaga pemasyarakatan yang 65 persennya diisi narapidana kasus narkoba dan pencucian uang hasil kejahatan narkoba juga menjadi masalah lain yang dihadapi.
Lebih lanjut Ma'ruf mengatakan bahwa saat ini seluruh negara dan masyarakat internasional masih menghadapi dua musuh, yaitu bencana kesehatan pandemi Covid-19 dan narkotika.
Kedua hal tersebut berimbas pada semua lini kehidupan manusia, mulai dari individu, keluarga, masyarakat hingga negara.
Khusus narkoba, kata dia, UNODC dalam laporan terbarunya yang dirilis 24 Juni 2021 menyebutkan sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkoba pada 2020.
Bahkan antara tahun 2010-2019 jumlah orang yang menggunakan narkoba meningkat sebesar 22 persen.
"Sementara secara global jumlah pengguna narkoba diperkirakan akan meningkat 11 persen sampai tahun 2030," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.