"Yang bersangkutan bukan saja melakukan framing media yang berkonotasi negatif, tetapi sudah menjurus ke character assassination, perusakan karakter," kata Yoga.
Baca juga: Waketum PAN: Wacana Jokowi Tiga Periode Sama dengan Pembunuhan Karakter
Ia mengapresiasi sikap Jokowi yang tegas menolak wacana itu karena sesuai dengan semangat reformasi.
Sementara itu, Daniel mengaku partainya belum membahas wacana mengusung Jokowi-Prabowo pada 2024 mendatang yang memunculkan wacana presiden tiga periode.
Namun, ia mengingatkan bahwa Jokowi telah berulang kali menolak wacana itu dan akan taat pada konstitusi.
"Jadi saya rasa ini bisa menjadi pegangan bagi segenap pendukungnya," tutur dia.
Jokowi-Prabowo
Wacana perubahan masa jabatan presiden kembali berembus setelah komunitas relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 menginginkan Jokowi dan Prabowo berpasangan pada Pilpres 2024.
Kendati mengusung Jokowi untuk kembali maju dalam Pilpres selanjutnya, Sekretaris Jenderal Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono menampik gagasan Jokowi menjabat selama tiga periode.
"Terlepas dari konsekuensi logisnya ya Jokowi harus tiga periode kalau mau Jokowi dipasangkan dengan Prabowo di 2024," ucap dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Pengusul Presiden Tiga Periode Disebut Ingin Tampar Muka Jokowi, Ini Respons Komunitas Jokpro 2024
Adapun Jokowi sudah pernah merespons perihal wacana jabatan presiden ditambah menjadi tiga periode. Jokowi menyebut wacana itu memiliki tiga makna.
“Satu ingin menampar muka saya. Yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan, itu saja,” kata Jokowi, pada Februari 2019.
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman menegaskan, Presiden Jokowi masih tetap berpegang kepada aturan masa jabatan dua periode.
"Mengingatkan kembali, Presiden Jokowi tegak lurus konstitusi UUD 1945 dan setia terhadap Reformasi 1998," ujar Fadjroel, dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/6/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.