Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiprah Politik Jokowi yang Hari Ini Berusia 60 Tahun...

Kompas.com - 21/06/2021, 14:06 WIB
Wahyuni Sahara,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat hari ini, 21 Juni 2021, Joko Widodo atau Jokowi berulang tahun yang ke-60. Pada usia tersebut Jokowi telah menorehkan karier politik yang terbilang cemerlang.

Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada 2005. Saat itu Jokowi berusia 44 tahun.

Ia menjabat sebagai wali kota Solo selama dua periode sejak 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012 dengan didampingi FX Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.

Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi wali kota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, PDI Perjuangan untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Baca juga: Menilik Lagi Pernyataan Jokowi Tolak Wacana Presiden 3 Periode yang Menampar Mukanya

Jokowi-Ahok menang dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Keduanya menyingkirkan empat pasangan calon lainnya. Ia bersama Ahok memimpin Jakarta selama dua tahun.

Nama Jokowi kian populer saat menjabat sebagai gubernur DKI. Sejumlah survei menyebut mantan Wali Kota Solo itu sosok paling kuat untuk maju sebagai calon presiden 2014.

Pada awalnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan calon presiden dari PDI Perjuangan sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014.

Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dan ia berhasil memenangkan pemilihan presiden 2014.

Jokowi terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019.

Baca juga: Ucapan dan Doa Ultah Ke-60 Jokowi, dari Ganjar hingga Ridwan Kamil

Wali kota Solo

Pada 2005, saat usia Jokowi menginjak 44 tahun, ia terpilih menjadi wali kota Solo yang sekaligus titik awal berkiprah sebagai seorang eksekutif. Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Saat itu, Jokowi berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dengan persentase suara sebesar 36,62 persen. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan. 

Mulai dari Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.

Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang tanpa kekerasan. Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010, ia terpilih lagi sebagai wali kota Surakarta dengan suara melebihi 90 persen.

Kemudian, pada 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Jokowi Ulang Tahun Ke-60 Hari Ini, Istana: Tak Ada Perayaan

Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). Vaksinasi kali ini menyasar petugas stasiun, pekerja di stasiun, penumpang KRL serta penumpang kereta api.SETPRES/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). Vaksinasi kali ini menyasar petugas stasiun, pekerja di stasiun, penumpang KRL serta penumpang kereta api.
Gubernur DKI Jakarta

Belum usai masa kepemimpinannya pada periode kedua di Solo, Jokowi memutuskan untuk mengikuti perhelatan politik yang lebih besar.

Jokowi maju saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Saat itu usianya 51 tahun.

Jokowi berpasangan dengan Ahok sebagai wakilnya di Pilkada DKI Jakarta. Keduanya diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Jokowi-Ahok menang dalam pilkada dengan menyingkirkan empat pasangan calon lainnya.

Di awal menjabat, ia mendahulukan program bantuan sosial melalui Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, dan setelah mendapat kendali atas APBD, menjalankan pembenahan saluran air di DKI Jakarta melalui program JEDI.

Beberapa program transportasi warisan pemerintahan sebelumnya seperti 6enam ruas Tol dan Monorel terhambat.

Baca juga: Selamat Ulang Tahun Ke-60, Presiden Jokowi

Sebaliknya, ia berkonsentrasi kepada transportasi massal MRT Jakarta, penambahan armada Transjakarta, dan peremajaan bus kecil.

Ia juga mengupayakan pengambilalihan pengelolaan Sumber Daya Air melalui akuisisi Aetra dan Palyja. Ia berperan dalam mengurangi diskriminasi dan nepotisme dalam jenjang karier Pegawai Negeri Sipil di DKI Jakarta melalui penerapan lelang jabatan.

Sebagai salah satu dampaknya adalah terpilihnya pejabat dari kalangan minoritas yang mendapat penolakan masyarakat. Misalnya, dalam kasus Lurah Susan. Jokowi menyatakan dukungan bagi Lurah Susan.

Popularitas Jokowi kian melejit berkat program "blusukan" untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung. 

Tak lama menjabat sebagai Gubernur DKI, Jokowi memutuskan maju sebagai calon presiden. Tepatnya pada 2014, suami Iriana ini diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Partai Hati Nurani Rakyat dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk bertarung pada Pilpres 2014, berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Baca juga: Profil Presiden Ketujuh RI: Joko Widodo

Presiden RI 2014-2024

Jokowi resmi menjabat presiden pada 20 Oktober 2014, setelah berhasil memenangi Pilpres 2014 bersama wakilnya, Jusuf Kalla. Saat itu usianya menginjak 53 tahun. 

Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas di masa kepemimpinannya yang pertama.

Pembangunan yang dilakukan secara merata hingga ke daerah terluar Indonesia ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini dibandingkan negara-negara lain.

Selain itu ia membuat program terobosan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Upaya ini, oleh partai oposisi dianggap untuk meredam sementara kenaikan harga BBM.

Baca juga: Jokowi Ulang Tahun Ke-60 Hari Ini, Istana: Tak Ada Perayaan

Jokowi dikritik karena meluncurkan program yang tidak memiliki payung hukum dan melanggar tertib anggaran.

Namun, hal ini dibantah oleh Jusuf Kalla, dengan argumen bahwa program kartu tersebut sebenarnya kelanjutan dari program yang sudah ada sehingga anggarannya pun mengikuti program tersebut.

Pada Pilpres 2019, ketika Jokowi berusia 58 tahun, ia kembali maju sebagai presiden dan berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin. Dia pun menang dan mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Di masa jabatannya yang kedua, Joko Widodo mengalihkan fokus pemerintahan pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lainnya di dunia.

Program pembangunan infrastruktur pun gencar dan masih terus dilanjutkan dalam masa kepemimpinannya. 

Baca juga: INFOGRAFIK: Profil Joko Widodo, Presiden RI 2019-2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com