JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro efektif dilakukan.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Presiden Joko Widodo Fadjroel Rachman saat menanggapi lonjakan kasus Covid-19 saat ini.
"Sampai saat ini secara empiris pemerintah melihat PPKM mikro efektif untuk mengatasi pandemi Covid-19," ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (19/6/2021).
Diberitakan, selama tiga hari terakhir, kasus positif dan kasus aktif Covid-19 tercatat terus mengalami kenaikan.
Hal itu dilaporkan berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang disampaikan setiap sore.
Pada Rabu (16/6/2021), penambahan kasus positif harian tercatat sebanyak 9.944 kasus. Di hari yang sama, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 120.306 kasus.
Lalu pada Kamis (17/6/2021), penambahan kasus positif harian tercatat sebesar 12.624 kasus dengan jumlah kasus aktif sebanyak 125.303 kasus.
Baca juga: IDI: Beban Nakes Meningkat Drastis di Daerah dengan Lonjakan Covid-19, Kelelahan Pasti Terjadi
Kemudian pada Jumat (18/6/2021), kasus positif harian Covid-19 tercatat sebanyak 12.990 kasus. Kasus aktif pun kembali naik, yakni sebesar 130.096 kasus.
Sementara itu, lima perhimpunan profesi dokter juga mencatat data peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam keterangan pers secara virtual pada Jumat, perhimpunan dokter menyebutkan, pada 15 Mei 2021 penambahan kasus positif harian Covid-19 sebesar 2.385 kasus.
Kemudian kasus secara perlahan semakin meningkat tajam. Tercatat pada 15 Juni 2021 terdapat 8.161 kasus harian Covid-19, lalu pada 16 Juni 2021 terdapat 9.944 kasus harian Covid-19 dan kasus harian per 17 Juni 2021 sebanyak 12.624 kasus.
Jika dibandingkan dengan data 15 Mei 2021, telah terjadi peningkatan kasus sekitar 500 persen pada 17 Juni 2021.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan, saat ini grafik penambahan kasus Covid-19 mengarah kepada potensi terjadinya gelombang kedua atau second wave pandemi.
Sehingga perhimpunan lima profesi kedokteran mengingatkan agar pemerintah secepat mungkin melakukan antisipasi.
Baca juga: Pihak Wisma Atlet: Coba Lebaran Kemarin Bisa Diatur, Lonjakan Covid-19 Tidak Setinggi Ini
"Perawatan di rumah sakit (RS) bukan solusi utama. Yang terpenting adalah mencegah penularan dan transmisi Covid-19 di tengah masyarakat," tutur Agus.
Dalam hal ini pihaknya menyarankan adanya pemberlakuan PPKM mikro secara menyeluruh dan serentak.
Tujuannya yakni menekan transmisi Covid-19 sehingga pasien yang dirawat di RS lebih sedikit dan kematian bisa ditekan seminimal mungkin.
Agus menambahkan, berdasarkan data dari Dinkes DKI Jakarta bed occupation rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU sudah hampir penuh.
Data hingga 17 Juni 2021, tercatat sekitar 8.000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84 persen dan ruang ICU sudah terisi 74 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.