Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tolak Usul Pemprov Sulbar, Mensos Risma Ingin 11.000 PMI dari Malaysia Dipulangkan

Kompas.com - 18/06/2021, 19:05 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyarankan agar 11.000 orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sulawesi Barat (Sulbar) yang datang dari Malaysia, langsung dipulangkan ke daerah masing-masing

Hal tersebut disampaikan Mensos usai menerima audiensi Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar di Jakarta pada Jumat (18/6/2021).

Seperti diketahui, sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar mengusulkan agar PMI dari Malaysia yang datang ditampung terlebih dahulu di penampungan.

Risma lantas menolak usulan tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan membantu masalah PMI dengan menjadi mediator.

Baca juga: Percepat Penanganan Bencana, Kemensos Gandeng Berbagai Pihak

“Saya akan menjadi mediator untuk bagaimana mereka pulang ke daerah masing-masing. Saya akan menyurati kepala daerah yang mampu untuk membiayai. Bagaimanapun itu juga warganya,” ujar Mensos Risma dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Jumat.

Kementerian Sosial (Kemensos), kata dia, siap untuk memfasilitasi penyediaan lahan hidup bagi PMI yang pulang ke kampung halaman masing-masing.

Sebagai informasi, PMI asal Sulbar akan datang dari Malaysia secara bergelombang.

Diperkirakan sebanyak 1.000 orang PMI akan tiba pada kesempatan awal. Selanjutnya, pada bulan depan, akan datang lagi sebanyak 7.500 orang. Mereka akan datang bertahap sampai mencapai 11.000 orang.

Baca juga: Pemkab Ponorogo Berkolaborasi dengan Kemensos untuk Atasi Masalah Disabilitas Intelektual

Pada kesempatan yang sama, Mensos Risma mengingatkan agar Kepala Daerah Sulbar melakukan tracing dengan memetakkan potensi yang dapat dikembangkan PMI di daerah masing-masing.

Potensi tersebut, kata Mensos, harus digali dan dikembangkan demi memberdayakan PMI yang tiba di Tanah Air.

“Kami akan pikirkan dari sekarang mereka akan bekerja apa, bagaimana kemudian kami dapat melakukan treatment. Dari awal PMI diwawancarai, ditanya keinginan mereka itu apa, sehingga saat mereka datang, bisa kami tangani,” paparnya.

Menurut dia, pemetaan potensi daerah penting dilakukan. Sebab, dengan mengetahui potensi yang ada, Kemensos bisa membantu mengembangkannya.

Baca juga: Jadi Kepanjangan Tangan Kemensos, TKSK Diminta Mensos Risma Lakukan 3 Hal Ini

Adapun peran Kemensos dalam pemulangan PMI dari Malaysia meliputi kegiatan rehabilitasi sosial, pemulangan, sampai reintegrasi.

Menanggapi pernyataan Risma, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar memberikan apresiasi atas kesediaan Risma untuk membantu memediatori kepulangan PMI.

“Kami sangat berterima kasih atas kesediaan Mensos membantu kami. Pemprov Sulbar akan segera menyiapkan langkah-langkah sebagaimana disampaikan Mensos, termasuk tadi melakukan tracing,” ucap Ali.

Ia pun memastikan, tracing akan berlaku dalam pemberlakuan protokol kesehatan (prokes) saat menyambut PMI yang datang ke Sulbar.

Baca juga: Mensos Risma Dinilai Siap Sambut Era Digital

“Kami pastikan, PMI akan dicek kesehatannya sebelum tiba di daerah, sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” ujarnya.

Ali mengatakan, nantinya Pemprov Sulbar akan bersinergi dengan Kemensos untuk mengembangkan program pemberdayaan bagi PMI.

Hal tersebut dilakukan agar para PMI tidak lagi mencari nafkah sampai ke luar negeri, melainkan tetap menetap di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com