Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2021, 10:02 WIB

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, Kemensos menggandeng berbagai pihak mulai dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga sosial masyarakat (LSM), partai politik (parpol), pilar-pilar sosial, kementerian, dan lembaga lainnya untuk mempercepat penanganan bencana.

“Kemampuan kami menangani bencana alam maupun sosial itu sangatlah terbatas. (Karenanya) kami menggandeng media nasional, perusahaan multinasional, platform penggalangan dana digital, serta berbagai komunitas hobi ternama,” jelas Mensos yang akrab disapa Risma ini di Jakarta pada Rabu (16/6/2021).

Menurutnya, Kementerian Sosial (Kemensos) tidak bisa bekerja sendirian dalam penanganan bencana, sehingga perlu bersinergi dengan berbagai pihak terkait.

Baca juga: Pemkab Ponorogo Berkolaborasi dengan Kemensos untuk Atasi Masalah Disabilitas Intelektual

Ia memaparkan, Kemensos memberikan layanan trauma healing bagi korban bencana anak-anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan cara membangun perpustakaan yang dilengkapi fasilitas Wi-Fi gratis.

Fasilitas Wi-Fi gratis tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kemensos, PT Telkom Indonesia, dan donasi para pelanggan IndiHome.

“Dengan adanya free Wi-Fi di perpustakaan menjadikan anak-anak bisa tetap belajar dengan nyaman,” ujar Mensos Risma, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Kamis (17/6/2021).

Ia menyebutkan, perpustakaan bagi korban anak-anak juga sudah dilengkapi buku bacaan yang bermanfaat.

Baca juga: Sidang Korupsi Bansos, Saksi Ungkap Pemilik Perusahaan Penyuplai Barang ke Kemensos

“Pengadaan buku-buku di perpustakaan dengan menggandeng Kompas yang masih diinventarisi kebutuhan apa lagi yang bisa disumbangkan,” jelas Mensos Risma.

Buku yang diberikan tersebut tidak hanya mendukung pelajaran sekolah, tetapi juga menambah ilmu pengetahuan bagi anak-anak.

Pada kesempatan yang sama, Mensos Risma mengatakan, kondisi kepulauan Indonesia menjadi tantangan untuk memiliki personel yang mampu memberikan pertolongan bagi korban bencana di air.

“Jangan sampai bermaksud memberikan pertolongan bagi para korban bencana, tapi malah personel menjadi korban, karena tidak bisa berenang,” tutur Mensos Risma.

Baca juga: Menteri Risma Terima Laporan Bansos PKH Mengalir ke Keluarga Lurah dan Kades, Sebetulnya untuk Siapa?

Agar para personel memiliki kemampuan berenang, kata Mensos Risma, mereka akan dilatih secara khusus oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK soal Beda Tafsir Putusan MK: Presiden Akan Terbitkan Keppres Perubahan

Wakil Ketua KPK soal Beda Tafsir Putusan MK: Presiden Akan Terbitkan Keppres Perubahan

Nasional
Denny Indrayana Mengaku Dapat Informasi Putusan Pemilu Proporsional Tertutup Bukan dari Hakim MK

Denny Indrayana Mengaku Dapat Informasi Putusan Pemilu Proporsional Tertutup Bukan dari Hakim MK

Nasional
37 WNI Korban Perusahaan 'Online Scam' di Laos Kembali ke Indonesia

37 WNI Korban Perusahaan "Online Scam" di Laos Kembali ke Indonesia

Nasional
Tak Persoalkan Apa Pun Putusan MK, Cak Imin: Yang Penting Tak Berpotensi Tunda Pemilu

Tak Persoalkan Apa Pun Putusan MK, Cak Imin: Yang Penting Tak Berpotensi Tunda Pemilu

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 39 Persen Responden Menilai Jokowi Tak Netral pada Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": 39 Persen Responden Menilai Jokowi Tak Netral pada Pemilu 2024

Nasional
Jemaah Haji Lansia Jangan Paksakan Diri ke Raudhah, Berdoa di Luar Sama Mustajabnya

Jemaah Haji Lansia Jangan Paksakan Diri ke Raudhah, Berdoa di Luar Sama Mustajabnya

Nasional
Survei SMRC: Mayoritas Publik Inginkan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Survei SMRC: Mayoritas Publik Inginkan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Nasional
Jumlah Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah Jadi 4, Disebabkan Jantung, Diabetes, dan Septic Shock

Jumlah Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah Jadi 4, Disebabkan Jantung, Diabetes, dan Septic Shock

Nasional
MA Proses Kasasi Prima Lawan KPU soal Putusan Penundaan Pemilu

MA Proses Kasasi Prima Lawan KPU soal Putusan Penundaan Pemilu

Nasional
MAKI: Jubir MK Tak Bisa Maknai Putusan Hakim soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

MAKI: Jubir MK Tak Bisa Maknai Putusan Hakim soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

Nasional
PPP dan PDI-P Bertemu Siang Ini, Bahas Tim Pemenangan Ganjar

PPP dan PDI-P Bertemu Siang Ini, Bahas Tim Pemenangan Ganjar

Nasional
Kian Dekatnya Sandiaga ke PPP Setelah Masuk Bursa Cawapres Ganjar

Kian Dekatnya Sandiaga ke PPP Setelah Masuk Bursa Cawapres Ganjar

Nasional
KASN: ASN Terlibat Politik, Kerja Birokrasi Tak Efektif

KASN: ASN Terlibat Politik, Kerja Birokrasi Tak Efektif

Nasional
Putusan MK soal Sistem Pemilu Diduga Bocor, Mahfud MD Minta Polisi Usut

Putusan MK soal Sistem Pemilu Diduga Bocor, Mahfud MD Minta Polisi Usut

Nasional
Soal PK Moeldoko, SBY Mengaku Ditelepon Mantan Menteri, Ada yang Ingin Demokrat Gagal Pemilu

Soal PK Moeldoko, SBY Mengaku Ditelepon Mantan Menteri, Ada yang Ingin Demokrat Gagal Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com