JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus terkonfimasi positif Covid-19 di Indonesia hingga Kamis (10/6/2021) mencapai 1.885.942 kasus.
Jumlah kasus harian Covid-19 ini kembali bertambah setelah adanya penambahan 8.892 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Sementara itu, pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 bertambah 211 orang, sehingga angka kematian mencapai 52.373 orang, terhitung sejak awal pandemi.
Namun, pasien yang sembuh dari Covid-19 juga semakin bertambah sebanyak 5.661 orang, sehingga jumlahnya menjadi 1.728.914 orang.
Di samping itu, kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 104.655 kasus.
Angka ini bertambah 3.020 kasus atau 5,5 persen dari data sebelumnya. Kasus aktif Covid-19 pada Rabu (9/6/2021) tercatat ada mencapai 101.635 orang.
Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Pembelajaran tatap muka terbatas harus hati-hati
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, anak usia antara 6-18 tahun menyumbangkan kasus Covid-19 sekitar hampir 10 persen.
Oleh karenanya, ia meminta pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah dilakukan dengan hati-hati.
"Berdasarkan data kasus, usia antara 6-18 tahun menyumbang 9,6 persen kasus positif dan 0,6 persen pada kematian nasional," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/6/2021).
Wiku mengingatkan agar pembukaan sekolah hanya boleh dihadiri dengan maksimal 25 persen dari kapasitas ruang kelas.
Selain itu, PTM hanya boleh digelar selama 2 hari dalam seminggu, dan setiap pertemuan dibatasi maksimal 2 jam.
Wiku juga mengatakan, setiap pihak yang terlibat pembelajaran tatap muka harus dipastikan dalam kondisi sehat.
Baca juga: UPDATE 10 Juni: 11.488.917 Orang Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua
"Seluruh guru yang ikut dalam pembelajaran tatap muka juga harus sudah divaksin dan dipastikan tidak memiliki penyakit komorbid," ujar Wiku.