Pemuda pun diharapkan menjadi aktor utama dalam tercapainya target SDGs pada tahun 2030. Ada 169 target, 244 indikator dan 17 tujuan besar yang menjadi pekerjaan rumah untuk Indonesia saat ini.
Hubungan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan pemuda sangat erat. Pemuda adalah penguasa ruang publik maya, sosok yang memiliki energi besar untuk menjadi penggerak, sosok yang punya pengaruh besar dalam perubahan kebijakan, penguasa digital dan teknologi, mereka yang punya idealisme kuat untuk diarahkan, sosok dengan wawasan lebih luas dan akses pendidikan tak terbatas, yang memiliki kekuatan menciptakan tren dan gaya hidup baru serta roda penggerak ekonomi Indonesia.
Pemuda-pemudi dari ujung Barat hingga Timur harus kompak bergandengan tangan untuk mewujudkan arahan ‘Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017’ tentang pembangunan berkelanjutan Indonesia. Perpres ini dirilis dalam rangka mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam pencapaian SDGs di tanah air.
Peneliti Jepang Tomomi Yamane dari Hiroshima University menyatakan bahwa generasi milenial dan zilenial lebih sustainabiilty-oriented dari pada generasi sebelumnya. Bahkan mereka bersedia untuk lebih berkompromi dalam hal gaji apabila dapat berkesempatan bekerja di perusahaan yang mendukung misi program pembangunan berkelanjutan.
Pemuda merupakan kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Kunci itu ada di tengah kita, hanya saja perlu diaktifkan lebih banyak lagi.
Saya memilih untuk terus optimis dan menaruh harapan dengan munculnya peluang demografi. Lebih dari 70 persen penduduk Indonesia akan didominasi oleh usia produktif (15 – 64 tahun) dengan puncak pada tahun 2030.
Mengapa harus terus optimis? Karena ancaman dan tantangan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang progresif bukan hal yang mudah. Sebut saja, konflik horizontal, kemiskinan, perubahan iklim, migrasi, ketidaksetaraan gender hingga pengangguran.
Namun bukan pemuda namanya kalau mudah menyerah. Dari Sumatera Utara muncul gerakan @semutsumut diinisiasi oleh Yogie Ajie yang membantu anak putus sekolah dengan memberikan pembekalan soft skill maupun hard skill.
Hadirnya @pondokinspirasi yang digagas oleh Rico Juni Artanto bergerak dalam bidang Lembaga sosial Pendidikan melalui pendampingan karya tulis ilmiah dan diskusi publik.