Peran pemuda merupakan contoh nyata dari partisipasi aktif pada tingkat mikro dalam rangka memperkuat batas lingkungan dan landasan sosial. PBB menyampaikan bahwa para pemuda perlu bertindak sebagai pembuat perubahan (change maker), pemikir kritis (critical thinker) dari berbagai masalah yang ada, komunikator, inovator dengan jiwa kepemimpinan yang aktif dan melayani.
Berkarya sambil berproses, itulah jargon yang tepat untuk mencerminkan pergerakan pemuda dalam rangka berperan dalam proses pembangunan berkelanjutan.
Contohnya, kehadiran @forpeaceproject, platform online yang menyuarakan kedamaian dan hak asasi manusia. Di Kalimantan Selatan, hadir @sitisarahwomencenter, NGO yang fokus pada pemberdayaan perempuan serta perlindungan perempuan dari kekerasan seksual dan rumah tangga.
Terdapat juga platform online @englishlearnerid untuk belajar Bahasa Inggris dari Surakarta. Masih ada ratusan bahkan ribuan peran aktif pemuda Indonesia yang saat ini bergerak nyata dalam rangka mengakselerasi produktivitas demi kemajuan bangsa.
Ada pula Lentera Muda Indonesia dari Mojokerto, Jawa Timur, yang diprakarsai oleh Tegar Herlambang. Ini adalah startup sosial di bidang pendidikan yang memiliki tujuan utama membentuk ekosistem bagi pemuda daerah yang efektif, inklusif dan berdaya di Indonesia.
Sebulan lalu, hadir Kuningan Initiative @kuninganinitiative yang digagas oleh Muhammad Nurdiansyah yang bertujuan untuk memajukan potensi daerah Kuningan, Jawa Barat, melalui peran putra-putri terbaiknya.
Di Jakarta, Joelle Gabriella dan Monika Hardy bergerak melalui @generasibermimpi yang berkontribusi untuk berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan anak pra-sejahtera.
Alhasil, kita patut optimistis terhadap masa depan Indonesia. Di tangan anak muda sekarang, Indonesia akan menjadi lebih baik lagi. Harapan dan proyeksi yang digaungkan oleh banyak pihak bisa terealisasikan.
Kita bisa lihat bagaimana gerakan-gerakan anak muda saat ini terutama di akar rumput sangat membantu pemerintah dalam upaya menjadikan negara ini lebih inklusif untuk semua pihak.
Lagipula, anak muda saat ini memiliki semangat nasionalisme yang besarnya bisa dikatakan sama dengan para pendiri bangsa. Hanya saja berbeda bentuk dan pola gerakannya. Oleh karena itu, mari kita optimis bahwa Indonesia Berkemajuan bisa dicapai!