Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Pejuang SDGs: Optimistisme dari Karya Para Pemuda Indonesia

Kompas.com - 07/06/2021, 21:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SDGs dan anak muda yang progresif

Ada sebuah adagium yang menarik dari Esther Dyson, seorang investor dan penulis. Dia mengatakan, "Dalam politik, kerangka waktu yang berlaku adalah masa jabatan, dalam fashion, itu musim. Untuk perusahaan itu adalah paruh waktu empat bulan. Dalam internet itu menit, dan dalam saham itu milidetik. Jika mengacu pada kompleksnya permasalahan saat ini, manakah kerangka waktu yang tepat untuk mempersiapkan masa depan?"

Jawabannya tentu saja bukan ke semuanya. Masalah global terlampau kompleks dan tidak bisa diselesaikan dengan kerangka waktu yang pendek.

Seperti contoh adalah perubahan iklim. Isu ini sudah menjadi arus utama dalam media dan banyak disuarakan di berbagai kesempatan. Kita mengenal Greta Thunberg, sosok perempuan inspiratif yang menjadi simbol gerakan peduli perubahan iklim. Dia menyadari bahwa akan ada ketidakadilan di generasi selanjutnya karena mereka harus berjibaku dengan iklim yang mengkhawatirkan.

Penyelesaian SDGs membutuhkan pemikiran yang melampaui zamannya karena masalah yang dihadapi bersifat sistemik, seperti pendidikan. Di Indonesia, kurang dari 15 persen masyarakat berusia 20-39 tahun yang menikmati pendidikan tinggi.

Akar masalahnya pun bersifat sistemik melibatkan aspek ekonomi, sosiologis, budaya, bahkan politik. Kebanyakan dari anak muda kurang memiliki kesempatan untuk fokus meraih masa depannya karena harus berjibaku dengan masalah dasar, yakni ekonomi, sehingga mereka menjadi lebih realistis dalam memandang masa depan.

Ini baru dari isu pendidikan, belum lagi bicara kemiskinan, kesehatan, dan isu lainnya. Melihat masalah pendidikan saja, dalam waktu lima tahun, belum tentu selesai, sementara solusi yang dihadirkan masih belum mampu menyelesaikan akar masalahnya. Dibutuhkan solusi holistik, berorientasi ke depan, tetapi juga bisa diimplementasikan dalam langkah nyata.

Oleh karena itu, penyelesaian isu SDGs harus melibatkan pemuda. Mengapa?

Karena selain mereka generasi penerus, pemuda memiliki pemikiran cenderung yang out of the box, kreatif dan inovatif. Indonesia memang membutuhkan sebanyak-banyaknya anak muda yang progresif dan memiliki pemikiran melampaui zamannya.

Di atas itu semua, pemikirannya pun bisa dituangkan dalam bentuk langkah konkret dan praktis. Sifat praktis inilah yang menjadi ciri khas anak muda sekarang. Semangat dan idealisme mereka tinggi dan tentunya untuk mencapai tujuan dalam SDGs, kedua hal tersebut wajib dipelihara.

Faktanya pula, banyak anak muda saat ini yang sudah bergerak mengawal tujuan SDGs agar Indonesia dan memiliki gerakan serta terobosan yang inovatif. Mereka telah mengambil peran di masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com