Misi ini juga berhasil mengangkat material-material penting yang merupakan wujud kesuksesan luar biasa dari kinerja tim salvage.
Operasi pengangkatan itu juga mengobservasi dan mengumpulkan gambar serta video keberadaan kapal selam selain menemukan dan mengangkat bagian kapal dari dasar perairan.
Operasi didasari hasil citra temuan KRI Rigel-933 yang kemudian diobservasi kapal Singapura, MV Swift Rescue. Dari 13 kali operasi bawah laut bersama pihak China, tim mendapatkan gambar dan video bagian kapal lebih lengkap.
Baca juga: Tenggelamnya KRI Nanggala-402 Jadi Momentum Evaluasi Alutsista Milik TNI
Adapun bagian KRI Nanggala-402 yang sudah teridentifikasi dan diketahui posisinya adalah haluan (bow section), anjungan (sail section), dan buritan (stern section).
Namun, letak bagian-bagian kapal selam itu terpantau berjarak. Haluan dan anjungan terpantau berjarak 107 meter, sedangkan buritan dan anjungan terpisah 36 meter.
Lokasi haluan kapal selam dan titik acuan perkiraan kedaruratan (datum) sekitar 47 meter.
Dasar perairan digambarkan berlumpur. Sejumlah barang dan bagian kapal selam ditemukan dalam kondisi tertimbun lumpur.
Hasil observasi bawah laut juga menemukan adanya area yang belum teridentifikasi dan diperkirakan sebagai kawah (crater) di dasar perairan dengan diameter 36 meter dan kedalamannya diperkirakan 10-15 meter.
Baca juga: Arti Mendalam On Eternal Patrol dari Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Selama operasi pengangkatan KRI Nanggala 402, diakui Kepala Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya bukanlah hal yang mudah.
Operasi ini mengandung risiko dan kesulitan yang sangat tinggi. Selain menghadapi kedalaman lebih dari 830 meter, pengangkatan kapal selam itu juga menghadapi tantangan karena ukuran kapal yang besar dan berat.
Kini operasi pengangkatan Nanggala telah berakhir. KRI Nanggala-402 beserta para prajurit Hiu Kencana yang mengawakinya telah berada di tempat persemayaman terakhir yang sejak awal merupakan rumah mereka, yakni laut Indonesia.
On eternal patrol, selamat bertugas dalam keabadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.