JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membantah anggapan yang menyebut dirinya menargetkan pegawai KPK tertentu untuk dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Menurut Firli, hasil TWK seorang pegawai KPK murni didasarkan pada pegawai KPK itu sendiri, bukan karena ada campur tangan dirinya.
Firli menegaskan, tidak ada kepentingan bagi dirinya untuk tidak meloloskan pegawai KPK tertentu dalam proses TWK tersebut.
"Enggak ada kaitannya, orang lulus enggak lulus itu karena dia sendiri," kata Firli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
"Apa kepentingan saya membuat list orang?" ujar Firli.
Baca juga: Novel Mengaku Sempat Percaya Firli yang Bilang TWK Hanya Petakan Pegawai
Ia pun menekankan seluruh pegawai KPK memiliki hak untuk mengikuti TWK dalam proses alih status pegawai dan hasilnya ada yang lulus atau tidak.
"Yang pasti, pimpinan KPK, seluruh pegawai KPK memiliki hak yang sama unutk ikuti tes seleksi wawasan kebangsaan, hasilnya seperti itu," kata Firli.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pihak menilai TWK merupakan skenario untuk menyingkirkan pegawai-pegawai tertentu dari KPK, salah satu orang yang melontarkan anggapan itu adalah mantan Ketua KPK Abraham Samad.
"Apakah skenario ini memang ditujukan untuk menyingkirkan 75 orang ini. Tes wawasan kebangsaan ini jangan-jangan memang bertujuan menyingkirkan teman-teman yang 75 orang ini,” ujar Abraham dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya bertajuk "Dramaturgi KPK", Sabtu (8/5/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.