Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

3 Mandat Implementasi Perpres Tentang STCW-F 1995, Salah Satunya Standar Diklat

Kompas.com - 25/05/2021, 13:17 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja menyebutkan, terdapat tiga mandat dari implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Ratifikasi Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Fishing Vessel Personnel, 1995 (STCW-F 1995).

Mandat pertama adalah melakukan quality assurance. Kedua, memfasilitasi satu set tim ahli sebagai auditor yang akan melakukan pengesahan (approval).

“Dan ketiga, menyusun standar penyelenggaraan program diklat atau sistem kualitas standar (QSS) berdasarkan konvensi STCW-F 1995,” kata Sjarief dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Selasa (25/5/2021).

Hal tersebut disampaikan Sjarief dalam acara Sosialisasi Komite Pengesahan (Approval) Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Keahlian dan Keterampilan Khusus Pelaut Kapal Penangkap Ikan bagi Lembaga Diklat Pelaut Kapal Penangkap Ikan pada Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Air Tawar, KKP Tekankan pada 2 Metode Utama

Sebagai informasi, dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu, terdapat pula agenda Sosialisasi 9 Peraturan Kepala BRSDM tentang quality standard system (QSS) atau standar mutu penyelenggaraan diklat pelaut kapal penangkap ikan.

Sjarief mengatakan, Komite Pengesahan merupakan suatu lembaga independen berisi sejumlah ahli yang menjamin mutu dari lembaga-lembaga diklat kepelautan di seluruh Indonesia.

Komite tersebut, kata dia, memiliki peran untuk memastikan standar pelatihan dan sertifikasi di Indonesia, agar berjalan sesuai dengan The International Convention on STCW-F 1995 sebagai ketetapan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui lembaga International Maritime Organization (IMO).

Kepala BRSDM menjelaskan, ketiga mandat dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2019 akan dijadikan acuan bagi seluruh lembaga diklat keahlian dan keterampilan pelaut kapal penangkap ikan di Indonesia.

Baca juga: KKP Proses Hukum 92 Kapal Pencuri Ikan Sepanjang 2021

“Acara sosialisasi ini dilakukan dalam rangka mengemban ketiga mandat tersebut,” tutur Sjarief.

Selain itu, ia juga mengatakan, Komite Approval akan melakukan sertifikasi terhadap penyelenggaraan pelatihan ahli nautika kapal penangkap ikan (ANKAPIN) dan ahli teknika kapal penangkap ikan (ATKAPIN) pada lembaga-lembaga diklat.

Melalui sertifikasi yang akan dilakukan secara reguler setiap lima tahun itu, KKP memastikan para nelayan atau pelaut kapal penangkap ikan dapat menguasai dua kompetensi utama.

“Pertama, memiliki kapasitas dalam mengoperasikan kapal untuk menjamin keselamatan mulai dari saat berangkat hingga kembali ke daratan,” sebut Sjarief.

Kemudian kompetensi kedua, kata dia, memiliki kapasitas untuk mengoperasikan berbagai jenis alat tangkap ikan dan melakukan penangkapan ikan sesuai prosedur keselamatan dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumber daya ikan atau sustainable fisheries.

Baca juga: Terbesar di Indonesia, Kapasitas SPAM Air Laut Tanjungpinang Jadi 1.456 Sambungan Rumah

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati mengaku optimis dengan adanya Komite Approval dan penjaminan mutu dari QSS yang terstruktur melalui lembaga diklat pelaut kapal penangkap ikan, dapat mendorong kompetensi, keselamatan kerja, dan kesejahteraan pelaut.

Menurutnya, selama ini sektor maritim masih kurang mendapat perhatian serius. Apalagi jika dibandingkan dengan sektor daratan.

Padahal, kata Lilly, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, maritim merupakan sektor yang sangat strategis bagi Indonesia.

Lilly mengatakan, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendorong potensi pembangunan ekonomi kelautan Indonesia melalui tiga program prioritas KKP.

“SDM berkualitas dihasilkan dari lembaga diklat yang terjamin mutunya, yaitu melalui serangkaian pengawasan dan audit oleh komite pengesahan program diklat keahlian dan keterampilan pelaut kapal penangkap ikan sesuai dengan standar internasional,” katanya.

Baca juga: Ponsel Meledak Saat Berkendara hingga Tabrak Pedagang, Pegawai KKP Jadi Tersangka

Kepala Puslatluh KP menjelaskan, Komite Approval dan QSS berperan untuk menekan dan mencegah risiko yang dihadapi pelaut saat bertugas di atas kapal.

Seperti diketahui, para pelaut penangkap ikan akan bekerja dan terjun ke kapal yang sarat dengan karakteristik dirty, difficult, and dangerous (3D).

Adapun saat ini permintaan tenaga anak buah kapal (ABK) dari negara Jepang, Korea, Taiwan, Australia, Spanyol, Norwegia, dan negara Eropa lainnya masih tinggi.

“Untuk itu, sosialisasi QSS kepada jajaran pendidik dan pelatih pelaut kapal penangkap ikan menjadi jawaban untuk memenuhinya,” kata Lilly.

Ia berharap, sosialisasi yang diselenggarakan KKP dapat membantu lembaga diklat dalam mencetak tenaga kerja pelaut dan ABK penangkap ikan yang kompeten.

Baca juga: Buka di 3 Lokasi, Galeri #PasarLautIndonesia Tawarkan Produk Olahan Ikan Hingga Kosmestik

“Sehingga dapat mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan lestari serta dapat mendatangkan keuntungan devisa bagi negara,” tutur Lilly.

Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh sekitar 90 orang pendidik dan pelatih dari politeknik, balai pelatihan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan lembaga penyelenggara program diklat keahlian dan keterampilan pelaut kapal penangkap ikan di wilayah kerja BP3 Bitung.

Adapun wilayah kerja BP3 Bitung meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Skema program pelatihan dan penyulihan melalui Rakontek KKP

Kegiatan Rapat Konsolidasi Teknis (Rakontek) Kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan di Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada 19 sampai 21 Mei 2021.Dok. Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan Kegiatan Rapat Konsolidasi Teknis (Rakontek) Kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan di Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada 19 sampai 21 Mei 2021.

Upaya KKP untuk meningkatkan kualitas SDM kelautan tidak hanya berhenti pada sosialisasi saja.

KKP melalui Puslatluh KP menyelenggarakan Rapat Konsolidasi Teknis (Rakontek) Kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan KP 2021 pada 19 sampai 21 Mei 2021.

Rakontek yang merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala BRSDM tersebut bertemakan “Strategi Pelatihan dan Penyuluhan dalam Mendukung Program Terobosan KKP Tahun 2021-2024”.

Untuk diketahui, Kepala BRSDM dalam arahannya, menugaskan Puslatluh KP agar memiliki skema penyelenggaraan pelatihan dan penyuluhan demi mendukung tiga program prioritas KKP periode 2021-2024.

Ketiga program prioritas KPP tersebut antara lain meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

Baca juga: Perkuat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, KKP Tingkatkan SDM Pembelajaran Jarak Jauh

Selanjutnya, mengembangkan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan. Terakhir, membangun kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.

Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengatakan, rancangan dan skema yang jelas dengan didasari telaah akademik dari hasil data perikanan tangkap nasional, dapat menumbuhkan dan memantau kegiatan yang terintegrasi.

“Dengan memiliki rancangan dan skema yang jelas, yang didasari oleh telaah akademik dari data perikanan tangkap nasional, kegiatan yang terintegrasi dapat ditumbuhkan dan dipantau,” kata Sjarief.

Menurutnya, saat ini sinergi penyiapan konsep dan bingkai kerja atau framework di dalam segi operasional merupakan hal yang perlu ditingkatkan.

Baca juga: Di Hadapan Perwakilan ASEAN dan Jepang, KKP Perkenalkan E-Jaring

“Untuk itu, kompetensi para tenaga maupun operator perlu terlebih dahulu ditingkatkan melalui pelatihan dan sosialisasi pengaturan serta identifikasinya oleh para penyuluh di lapangan,” jelas Sjarief.

Pada kesempatan tersebut, Kepala BRSDM itu juga menegaskan, dukungan riset dan SDM akan terus digenjot melalui pemetaan sosio ekonomi, jumlah tenaga kerja, kebutuhan dasar dan komoditas unggulan yang direkomendasikan.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan sistem pemodelan dari hulu sampai hilir dalam membangun kampung-kampung perikanan.

“Dukungan riset dan SDM terhadap peningkatan produksi budidaya adalah dengan melakukan pemetaan spasial sebaran tambak-tambak ikan, termasuk melakukan identifikasi kebutuhan kompetensi dan pendampingan dalam pengelolaan tambak ikan,” ujar Sjarief.

Baca juga: KKP Kembali Buka Penerimaan Peserta Didik Vokasi, Simak Syarat dan Jalurnya

Dukungan tersebut, kata dia, dilakukan dengan membangun arsitektur model kelembagaan tambak udang estate, di mana peranan pelatihan dan penyuluhan sangat dibutuhkan.

“Sedangkan dukungan riset terhadap pembangunan kampung-kampung perikanan, dimulai dengan pemetaan sosio ekonomi, jumlah tenaga kerja, kebutuhan dasar dan komoditas unggulan yang direkomendasikan, termasuk menyiapkan sistem pemodelan dari hulu sampai hilir,” katanya.

Pelatihan dan penyuluhan digital

Sementara itu, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, penyelenggaraan pelatihan dan penyuluhan akan terus bertransformasi dan berinovasi ke arah digital.

“Orientasi program, restrukturisasi sistem penyelenggaraan pelatihan dan penyuluhan termasuk penyiapan kurikulum dan modul pelatihan serta materi penyuluhan, harus diubah ke dalam bentuk digital,” katanya.

Baca juga: Mantan Menteri Kelautan Susi: Harus Percaya, Jika Bibit Diambil, Lobster Enggak Ada

Lilly menyebut, pihaknya akan memastikan masyarakat yang dilatih dan kelompok yang didampingi, mampu mengembangkan usahanya di tengah situasi pandemi yang sangat dinamis.

“Melalui digitalisasi bahan ajar, penyelenggaraan pelatihan dan penyuluhan diharapkan dapat menghasilkan lulusan pelatihan dan kelompok binaan yang memiliki kompetensi sebagai entrepreneur society atau employee competent berbasis teknologi informasi,” jelas Lilly.

Kepala Puslatluh KP itu berharap, melalui agenda Rakontek, pihaknya bisa mendapatkan rumusan kebijakan dan strategi penyelenggaraan pelatihan dan penyuluhan kelautan dan perikanan yang mampu menjadi acuan kegiatan yang sejalan dengan program prioritas KKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com