Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Istri Edhy Prabowo soal Belanja Barang Mewah di Amerika

Kompas.com - 18/05/2021, 17:14 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, Iis Rosita Dewi mengaku membelanjakan uang dari suaminya di Amerika Serikat.

Hal itu diungkapkan Iis saat hadir dalam lanjutan persidangan dugaan tindak pidana korupsi benih benur lobster (BBL) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (18/5/2021).

Dalam perjalanannya ke Amerika bersama Edhy pada 17-24 November 2020, Iis membelanjakan sejumlah barang di Los Angeles dan San Fransisco.

Baca juga: Istri Edhy Prabowo Ingin Bayar Tunai Tas Hermes, tetapi Plt Dirjen KKP Sodorkan Kartu Kredit

Selain itu, ia mengaku membelanjakan sejumlah uang di Honolulu, Hawai.

"Total bawa uang tunai 60.000 dollar Amerika. Saya sampai di Los Angeles pada 18 November 2020, saat itu beli jam Rolex di Rodeo Drive, karena memang niat beli itu," kata Iis dalam persidangan dikutip dari Antara.

Jam tersebut, kata Iis, akan diberikannya sebagai hadiah untuk Ibunya yang akan merayakan ulang tahun.

"Ibu saya sebentar lagi ulang tahun dan anaknya sudah jadi anggota dewan, jadi mau sesuatu yang lebih untuk beliau," ucap dia.

Di Los Angeles, Iis juga membeli tas Louis Vuitton (LV).

"Lalu kami masuk ke outlet LV, sebenarnya mau beli sepatu, tapi sepatunya tidak ada, lalu Bapak (Edhy Prabowo) menawarkan mau beli apa, ambil saja kalau mau, lalu saya ambil tas karena tasnya bisa saya pakai atau kasih ke ibu mertua," ujar dia.

Baca juga: Kasus Ekspor Benih Lobster, KPK Panggil Istri Edhy Prabowo

Perjalanan Iis dan Edhy kemudian berlanjut ke Honolulu, Hawai. Di kota itu, Iis mengaku membeli sejumlah barang.

"Di Hermes saya beli tas dan syal. Tas harganya sekitar 2.000 dollar Amerika," kata dia.

Kemudian, menurut Iis, ia juga mampir ke sebuah toko oleh-oleh. Sementara itu, Edhy sempat belanja sepatu LV.

Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan ke San Fransisco.

Dalam sidang, Iis mengaku sempat berbelanja sejumlah barang, sedangkan Edhy membeli jam tangan Rolex dan sepeda.

"Pak Edhy beli sepeda, tapi saya lupa di mana. Pak Edhy juga masuk ke outlet Rolex, beli jam tapi saya hanya lihat dari jauh. Saya lihat Pak Edhy beli dengan kartu dan uang cash," kata Iis.

Iis juga mengaku bahwa uang yang dibawanya dalam perjalanan ke Amerika didapatkan dari Edhy Prabowo sebesar 50.000 dollar Amerika dan dari Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini sebanyak 10.000 dollar Amerika.

"Bu Putri Tjatur staf khusus Pak Edhy mengatakan Pak Zaini memberikan titipan 10.000 dollar Amerika, dan saya minta agar diserahkan pada Yeni ajudan saya," ucap dia.

Baca juga: Penyuap Edhy Prabowo Sebut Lebih Banyak Rugi Ketika Ekspor Benur

Adapun Iis didatangkan sebagai saksi atas terdakwa tindak pidana korupsi ekspor benih benur lobster (BBL) yakni Edhy Prabowo, dua orang staf khususnya Andreau Misanta Pribadi dan Safri, lalu sekretas pribadi Edhy, Amiril Mukminin, sekretaris pribadi Iis, Ainul Faqih dan Pemilik PT Aero Cipta Kargo (ACK) Siswandhi Pranoto Loe.

Dalam perkara ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendakwa Edhy Prabowo menerima uang sebesar Rp 25,7 miliar.

Uang tersebut didapatkan Edhy dari pemilik PT Dua Putera Perkasa Pratama (PT DPPP) Suharjito dan eksportir lainnya.

Pemberian suap melalui dua staf khususnya yakni Andreau Misanta Pribadi dan Safri.

Pemberian itu diduga agar Edhy segera mempercepat proses proses persetujuan izin budidaya lobster dan izin ekspor benih lobster pada perusahaan milik Suharjito dan eksportir lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com