Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Kritik Pemprov DKI soal Kerumunan di Ancol

Kompas.com - 15/05/2021, 13:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lebih bijak membuat kebijakan, khususnya terkait pembukaan tempat wisata selama libur Lebaran.

Hal tersebut ia ungkapkan setelah mengetahui ada kerumunan di Pantai Ancol, Jakarta Utara.

"Bagaimana orang mandi di pantai bisa menerapkan protokol kesehatan? Pakai masker juga tidak mungkin. Mau jaga jarak juga bagaimana caranya? Lihat saja berbagai gambar kerumunan yang terjadi di Ancol pada Jumat kemarin," kata Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: Pengunjung Membeludak, Taman Impian Jaya Ancol Kembali Dibuka Secara Terbatas

Atas peristiwa itu, ia meminta agar Pemprov DKI Jakarta tidak membuat standar ganda dalam membuat kebijakan.

Ia membandingkan larangan ziarah kubur yang menjadi ritual umat Muslim saat Lebaran dengan alasan mencegah penularan Covid-19.

Sementara tempat wisata di Jakarta diizinkan dibuka.

"Namun, di sisi lain, wisata Ancol tetap dibuka," ujarnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga sudah mengetahui Taman Impian Jaya Ancol ditutup pada Sabtu ini.

Namun, ia menilai bahwa penutupan itu sudah terlambat. Bahkan, dia meminta tempat wisata tidak hanya ditutup sementara untuk hari ini saja.

Baca juga: Tempat Wisata Ramai Pengunjung, Menko Perekonomian: Wajib Ikuti Protokol Kesehatan

Menurut dia, menutup tempat wisata di saat libur Lebaran sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19.

"Keselamatan rakyat harus diprioritaskan. Jangan membuat kebijakan yang justru mengorbankan rakyat. Jangan sampai apa yang terjadi di India, terjadi pula di Indonesia akibat kebijakan yang tidak tepat," tuturnya.

Pada hari kedua Lebaran, jumlah kunjungan ke Pantai Ancol membeludak hingga 39.000 orang.

Pada Jumat sore, tiga pintu utama Ancol sempat ditutup karena kuota pengunjung telah terpenuhi.

Sedianya, Taman Impian Jaya Ancol ditutup Sabtu ini untuk penyemprotan disinfektan. Namun, karena banyak pengunjung yang datang, area dibuka secara teratas.

"Tapi yang kami beri kesempatan masuk terbatas dari waktu dan jumlahnya. Waktunya sangat terbatas nanti siap-siap kembali ke rumah karena akan general cleaning di Ancol," kata Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari dalam keterangan, Sabtu.

Baca juga: Kakorlantas: 600.000 Kendaraan Diputarbalikkan, 600 Travel Gelap Ditindak

Rika mengatakan, pihaknya membuka area secara terbatas karena pengunjung yang datang membeludak.

"Pagi tadi kan cukup ramai makanya kita melakukan pendekatan persuasif. Kita izinkan tapi pembatasan waktu karena segera penyemprotan disinfektan dan pembersihan kawasan dan peningkatan kawasan," ungkap Rika.

"Hal tersebut sebagai salah satu upaya pendekatan persuasif kami untuk memecah kerumunan dan akan dibatasi waktu kunjungannya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com