Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dilarang Mudik, Masyarakat Menyeberang dari Merak ke Lampung 440.014 Orang

Kompas.com - 15/05/2021, 12:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, selama berlangsungnya kebijakan larangan mudik Lebaran 2021, terdapat 440.014 orang yang menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Banten.

Adapun, total jumlah tersebut dihitung sejak 22 April hingga 14 Mei 2021.

Doni memprediksi, pemudik itu akan kembali dalam waktu dekat setelah Lebaran. Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi lonjakan pemudik, khususnya di Lampung.

"Sehingga semua langkah kesiapsiagaan, antisipatif, sudah dilakukan upaya untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada," kata Doni dalam konferensi pers virtual BNPB, Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: Polri Perpanjang Sanksi Putar Balik Kendaraan Selama Larangan Mudik hingga 24 Mei

Doni mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan seluruh sumber daya manusia (SDM), salah satunya petugas swab dari pemerintah daerah yang akan diperkuat pemerintah pusat.

Adapun, petugas swab tersebut diturunkan untuk mengecek apakah para pemudik terpapar Covid-19 atau tidak setelah kembali dari kampung halaman.

"Kemudian mengoptimalkan seluruh kapal feri yang ada sebanyak 69 unit, kemudian dermaga diminta semua beroperasi full sebanyak 7 dermaga," ucap Doni.

"Logistik yang ada di semua pos pemeriksaan baik yang ada di ruas jalan tol, maupun non tol, serta pelabuhan Bakauheni kita harapkan bisa optimal," kata dia.

Baca juga: Apresiasi Masyarakat yang Tak Mudik, Airlangga: Anda Semua Pahlawan Perangi Covid-19

Selain itu, persiapan juga dilakukan untuk teknis pembagian waktu kerja terhadap para petugas di lapangan.

Menurut Doni, para petugas pemantau larangan mudik akan dibagi ke dalam tiga pergantian waktu. Hal ini dilakukan agar para petugas tetap bekerja dalam kondisi segar dan sehat atau tidak dalam kondisi lelah.

Lebih lanjut, Doni menuturkan bahwa pihaknya juga sudah menyiapkan tempat karantina atau isolasi bagi masyarakat yang reaktif setelah diperiksa menggunakan rapid antigen.

"Jadi mereka itu yang nantinya setelah diperiksa reaktif, akan dibawa ke ruang isolasi. Di sini pemerintah provinsi Lampung telah menyiapkan beberapa fasilitas yaitu wisma dan juga rusun," ujarnya.

Baca juga: Minta Penyeberangan Merak-Bakauheni Diperketat, Satgas: Meski Bawa Hasil Swab, Cek Lagi

Doni mengatakan, apabila tempat karantina itu masih kurang, maka pemerintah pusat akan memberikan dukungan untuk menyiapkan hotel atau losmen yang tersedia di wilayah Lampung dan sekitarnya.

Sementara itu, seluruh rumah sakit yang ada di Lampung juga disebutnya telah diminta untuk menyiapkan diri apabila ada lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com