JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai, peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021ditandai dengan kian beratnya beban regulator dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia.
Pengabungan nomenklatur riset dan teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbud Ristek) memunculkan tantangan sendiri.
"Situasi ini akan memunculkan tantangan tersendiri bagi jajaran Kemendikbud untuk segera melakukan konsolidasi struktural maupun anggaran," kata Huda dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (2/5/2021).
"Sehingga, output kinerja benar-benar memberikan dampak optimal bagi perbaikan layanan pendidikan di Indonesia," ucap dia.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Diminta Cermati Angka Putus Sekolah dan Efektivitas PJJ
Huda menjelaskan pengabungan fungsi ristek membuat Kemendikbud harus menangani kebijakan riset, teknologi, maupun inovasi.
Padahal, sebelumnya Kemendikbud sudah menangani pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, vokasi, hingga budaya dan pembentukan karakter.
"Situasi tersebut, bisa berpotensi membuat Kemendikbud Ristek tidak efektif karena megelola terlalu banyak urusan kebijakan," kata Huda.
Menurut Huda, saat ini banyak tantangan berat dalam penyelenggaraan pendidikan yang belum dituntaskan.
Baca juga: Nadiem jadi Mendikbud-Ristek, Pimpinan Komisi X Ingatkan Soal Reorganisasi
Misalnya, pengangkatan guru honorer, kesenjangan akses pendidikan, kurang optimalnya alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan, hingga tidak optimalnya pembelajaran di masa pandemi.
Beban tersebut, kata Huda, kini harus ditambah dengan beban kebijakan di bidang riset dan teknologi.
"Pengabungan nomenklatur itu tidak hanya sekadar pergantian nama saja tetapi juga pengabungan sumber daya manusia, anggaran, hingga penataan struktur," ucap dia.
Apalagi secara filosofis, lanjut Huda ada perbedaan besar antara filosofi pendidikan dan penelitian.
Baca juga: Nilai Banyak Kejanggalan, Ketua Komisi X Minta Kemendikbud Tarik dan Revisi Kamus Sejarah
Menurut dia, pendidikan lebih kepada pembentukan karakter dan kebiasaan, sedangkan penelitian berorientasi kemampuan untuk menelisik serta membangun penjelasan atas suatu fenomena.
"Filosofi ini jika diterjemahkan membutuhkan fungsi dan peran struktur lembaga yang jauh berbeda meski sama-sama dalam ranah pengetahuan," kata Huda.