Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya: Menjadi Menteri Tidak Boleh Jadi Cita-cita

Kompas.com - 27/04/2021, 16:20 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, seorang pejabat dan politisi sebaiknya tidak bercita-cita menjadi menteri.

Sebab, jabatan menteri itu merupakan hak prerogatif seorang presiden, baik berdasarkan persetujuan maupun rekomendasi partai politik.

“Jadi Wali Kota bisa dikejar, jadi Gubernur bisa dikejar, tapi jadi menteri itu adalah hak prerogratif diskresi dari Presiden. Enggak boleh jadi cita-cita menurut saya,” sebut Bima dalam program acara Aiman Kompas TV, Senin (26/4/2021).

“Kalau (untuk menjadi) Wali Kota kita bisa campaign, bisa siapkan dana untuk mencari dukungan masyarakat, menawarkan program. Tapi kalau menteri itu kan dipilih oleh presiden. Kalau kita mau tapi presiden enggak mau gimana? Kalau presiden mau tapi partai enggak merekomendasikan gimana? Jadi belum tentu kan,” papar dia.

Bima pun menampik isu yang beredar tentang dirinya yang mungkin akan menjadi salah satu nama yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri.

Ia menyebut ingin fokus untuk memenuhi janjinya sebagai Wali Kota Bogor.

Baca juga: Tak Bahas Reshuffle Saat Bertemu Jokowi, Bima Arya Ungkap 2 Topik Pembicaraan

“Warga Bogor saat ini hanya berharap satu, saya menuntaskan janji saya,”

“Apa yang belum terealisasi?” tanya Aiman.

“Angkot berkurang, kemudian pasar menjadi lebih rapi dan bersih terutama di pusat kota. Itu yang sekarang ditunggu warga Bogor. Jadi saya kira concern saya balik lagi yang penting saya ingin husnul khatimah (akhir yang baik) di kota Bogor,” ungkap Bima.

Sebagai informasi nama Bima Arya disebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang akan bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.

Nama Bima Arya santer terdengar karena saat ini parpol tempatnya bernaung, Partai Amanat Nasional (PAN), telah menentukan sikap mendukung pemerintahan Joko Widodo.

Sosok Bima Arya dinilai menjadi tokoh yang potensial dipilih menjadi menteri, karena pada Pemilihan Presiden 2019 lalu, meski berbeda sikap politik dengan PAN kala itu, sebagai kader, dan Wali Kota Bogor, Bima secara terang-terangan mengatakan bahwa dirinya mendukung Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com