Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Isu Reshuffle Kabinet, Fadjroel Rachman: Hanya Presiden dan Allah yang Tahu

Kompas.com - 24/04/2021, 12:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, ia belum mendapatkan informasi terbaru dari Presiden Joko Widodo terkait isu reshuffle kabinet.

Ia menyebut, dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi pada Selasa (20/4/2021) dan tidak ada membahas mengenai reshuffle kabinet.

"Terkait dengan reshuffle sebenarnya hanya Presiden Jokowi dan Allah SWT yang tahu. Minggu ini, hari Selasa 20 April saya bertemu dengan Presiden. Sama sekali tidak ada pembicaraan tentang reshuffle," kata Fadjroel dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk "Jangan Pegel Nunggu Reshuffle", Sabtu (24/4/2021).

Fadjroel mengaku, hingga kini belum ada informasi yang disampaikan Presiden Jokowi kepadanya terkait reshuffle.

Oleh karena itu, ketika ditanya mengenai pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin bahwa perombakan kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat, dirinya juga enggan memberi komentar.

Baca juga: Ini Reaksi Nadiem Makarim Saat Ditanya Isu Reshuffle Kabinet

"Saya ini staf khusus langsung Presiden Jokowi dan selalu dipanggil untuk sampaikan arahan atau kebijakan beliau. Saya enggak tahu yang sebelah itu, saya tidak berani berkomentar," ujarnya.

Kendati demikian, Fadjroel memberikan komentar mengenai peleburan dua kementerian dan pembentukan Kementerian Investasi yang juga telah disetujui DPR dalam rapat paripurna.

Menurut dia, adanya perubahan dan penambahan kementerian itu sudah sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.

Dalam UU tersebut, jumlah kementerian dinyatakan hanya boleh 34. Dengan bertambahnya satu kementerian, maka ada pertimbangan perubahan kementerian.

"Karena itu Presiden kirim surat ke DPR dan sudah disetujui tentang pertimbangan pengubahan kementerian. Jadi hanya ada dua yang kita tahu hari ini yakni pembentukan Kementerian Investasi dan kemudian pengubahan Kementerian menjadi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi," jelasnya.

Lebih lanjut, Fadjroel juga belum dapat memastikan persoalan reshuffle kabinet, bahkan siapa saja menteri yang akan dirombak.

Baca juga: Apakah Reshuffle Digelar Sebelum atau Sesudah Lebaran? Ini Jawaban Istana

Sebab, ia menilai, persoalan itu hanya Presiden Jokowi dan Allah SWT yang mengetahuinya.

"Mengenai kapan, siapa dan berapa banyak yang akan masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju, seperti saya katakan di awal, hanya Presiden Jokowi dan Allah yang tahu," imbuh dia.

Sebelumnya, isu mengenai perombakan kabinet kembali mengemuka setelah DPR menyetujui peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan pembentukan kementerian baru yaitu Kementerian Investasi.

Beberapa hari setelahnya, beredar kabar reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin akan dilakukan dalam waktu dekat.

Kabar itu dilontarkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. 

"Pokoknya pekan ini. Mudah-mudahan kalau tidak ada aral melintang, pekan-pekan ini," kata Ngabalin saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com