Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Jokowi Figur Presiden yang Tak Alergi Reshuffle Kabinet

Kompas.com - 24/04/2021, 15:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, Presiden Joko Widodo adalah sosok presiden yang tidak alergi terhadap perombakan kabinet atau reshuffle.

Hal tersebut ia utarakan karena menilai Presiden Jokowi kerap melakukan reshuffle dibandingkan dengan presiden-presiden sebelumnya.

"Jadi Pak Presiden Jokowi figur presiden yang tidak alergi dengan reshuffle. Kalau kita lihat rekam jejak Pak Jokowi dalam melakukan reshuffle itu relatif lebih sering," kata Burhanuddin dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk "Jangan Pegel Nunggu Reshuffle", Sabtu (24/4/2021).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu kemudian mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi telah beberapa kali melakukan reshuffle di periode sebelumnya.

Baca juga: Soal Isu Reshuffle Kabinet, Fadjroel Rachman: Hanya Presiden dan Allah yang Tahu

Selain itu, Jokowi juga dilihatnya sudah pernah melakukan perombakan kabinet pada periode kedua, tepatnya Desember 2020.

Saat itu, kata dia, Jokowi bahkan me-reshuffle menteri yang sebenarnya baru masuk ke dalam jajaran kementerian.

"Misalnya Rizal Ramli waktu itu masuk sebagai menteri baru, tapi belum selesai tugasnya di-reshuffle lagi. Jadi itu rekam jejak Pak Jokowi dari sisi reshuffle," ucapnya.

Namun, Burhanuddin melihat muncul prasangka publik yang menilai, wacana reshuffle kali ini tidak diantisipasi dari awal oleh Presiden Jokowi.

Penilaian itu, menurutnya muncul karena publik melihat dari segi waktu. Jika wacana reshuffle kali ini benar terjadi, maka waktunya berdekatan dengan reshuffle pada Desember 2020 lalu.

"Yang mungkin kedua harus dilihat adalah dari sisi perencanaan, mungkin ada krisis yang membuat Presiden Jokowi harus memikir ulang desain atau postur kabinet terutama terkait dengan dua nomenklatur baru," jelasnya.

Baca juga: Apakah Reshuffle Digelar Sebelum atau Sesudah Lebaran? Ini Jawaban Istana

"Tapi kalau dilihat dari sisi perencanaan publik, mudah untuk mengatakan mengapa ini tidak diantisipasi dari awal?," sambung dia.

Sebelumnya, santer diberitakan bahwa wacana reshuffle kabinet Indonesia Maju kembali mengemuka.

Wacana reshuffle menguat pasca-rencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta dibentuknya Kementerian Investasi.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sempat menyebut, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle dalam beberapa pekan ke depan.

"Pokoknya pekan ini. Mudah-mudahan kalau tidak ada aral melintang, pekan-pekan ini," kata Ngabalin saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).

Namun, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, hingga saat ini belum ada pernyataan dari Presiden Joko Widodo soal reshuffle kabinet.

Fajroel juga memastikan reshuffle belum akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Belum ada pernyataan Presiden, saya sudah bertemu beliau. Fokus pada rencana pemindahan Ibu Kota negara ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur," ujar Fadjroel saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/4/2021).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com