Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kemungkinan Penyebab Rendahnya Etika Bersosial Media Netizen Indonesia

Kompas.com - 14/04/2021, 16:52 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com – Berdasarkan studi yang dilakukan Microsoft selama 2020, netizen Indonesia disebut sebagai pengguna sosial media paling tidak sopan se-Asia Tenggara.

Hasil studi itu semakin menguat, ketika baru-baru ini pasangan gay di Thailand menerima berbagai komentar negatif dari netizen Indonesia atas pernikahannya.

Salah satu mempelai, Suriya Koedsang, mengatakan komentar-komentar itu ia dapatkan setelah memposting foto pernikahannya di akun Facebook miliknya.

Mayoritas netizen menyebut pernikahan Suriya dilarang Tuhan, akan membuat dunia kiamat, hingga hinaan dari sialan sampai orang gila.

Sebenarnya, apa yang penyebab rendahnya etika bersosial media netizen Indonesia?

Baca juga: 6 Bukti Netizen Indonesia Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Akun Luar pun Diserang

Pengamat sosial media sekaligus pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Yohannes Widodo menyebut pola bersosial media netizen Indonesia sebenarnya merupakan representasi dari sikap di dunia nyata.

Perilaku yang tidak memperhatikan etika dan sopan santun di media sosial juga sesuai dengan keadaan riil saat ini, di mana etika dan sopan santun di dunia nyata juga kerap menjadi persoalan tersendiri.

Perbedaannya terletak pada pola komunikasi yang terjadi, di ranah sosial media interaksi yang terjadi bersifat intermediated communication atau komunikasi yang termediasi.

Sementara di ruang nyata, komunikasi terjadi secara face to face dan tradisional.

Baca juga: Pengantin Gay Thailand Tuntut Netizen Indonesia di Jalur Hukum Usai Diancam Mati

Widodo menyebut, hal itu berpengaruh pada batas psikologis pola komunikasi yang terjadi antar dua manusia.

“Dalam komunikasi sehari-hari kita terkondisi untuk menjaga sopan santun, misalnya dalam komunikasi dengan orang tua. Ada batas psikologis di sana. Di media sosial, batasan psikologis dan penghargaan itu nyaris hilang,” jelasnya dihubungi Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Selain itu dalam komunikasi di media sosial, tidak ada social cues atau ekspresi wajah. Sehingga pesan yang disampaikan sulit diidentifikasi.

“Apakah dalam pesan yang disampaikan itu, seseorang sedang marah, bercanda dan lain sebagainya. Dengan kondisi itu tak heran jika konflik, kata-kata tidak sopan dengan mudah meluncur dan ditemukan di media sosial,” sambungnya.

Baca juga: Netizen Indonesia Disebut Tak Sopan se-Asia Tenggara, Ini 5 Serangan Mereka

Tak tersampaikan di dunia nyata

Dihubungi terpisah, pengamat budaya, dan komunikasi digital Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menyebut buruknya etika bermedia sosial netizen Indonesia disebabkan oleh kelompok masyarakat yang menggunakan sosial media sebagai tempat untuk menyampaikan pendapat yang tidak bisa diutarakan atau ditunjukan pada masyarakat di dunia nyata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com