JAKARTA, KOMPAS.com - Rilis survei dari lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungguli Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
AHY masuk dalam lima besar tokoh potensial untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 7,1 persen untuk tingkat keterpilihan 20 tokoh potensial pada simulasi Pilpres," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024" Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Menanti Pertemuan Ngopi-ngopi AHY dan Moeldoko, Akankah Terealisasi?
Nama AHY juga bertengger di atas nama Prabowo dengan tingkat keterpilihan 5,7 persen
Sementara itu, tokoh potensial yang menempati posisi teratas tingkat keterpilihannya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan raihan 15,8 persen.
Kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tingkat keterpilihan 12,6 persen di posisi kedua.
Di posisi ketiga ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan tingkat keterpilihan 9,5 persen. Sementara itu di posisi keempat ialah dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan tingkat keterpilihan 7,9 persen.
Menurut Dedi, salah satu faktor bertenggernya AHY di posisi kelima dalam tingkat keterpilihan tokoh potensial untuk Pilpres 2024 kemungkinan karena polemik yang menimpa Partai Demokrat beberapa bulan belakangan.
"Bisa jadi iya, artinya polemik yang menghampiri Partai Demokrat ini kan paling tidak, kemudian membuat ritme popularitas Demokrat meningkat, apalagi ketika isu atau opini publik itu menempatkan Demokrat sebagai korban," kata Dedi.
Baca juga: Kubu KLB ke AHY: Kalau Ingin Bertemu Pak Moeldoko, Hubungi Langsung
Terlebih, lanjut Dedi, AHY dihadapkan dengan sosok Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang digambarkan sebagai citra pemerintah oleh publik.
Hal tersebut yang menurut Dedi, membuat masyarakat pada akhirnya menaruh perhatian pada AHY dalam tokoh potensial untuk Pilpres 2024.
"Kalau seandainya konflik itu tidak membawa Pak Moeldoko, dan juga AHY tidak secara agresif itu menyeret nama Istana dengan mengirimkan surat ke Pak Presiden. Mungkin juga peningkatan simpati publiknya mungkin tidak sesignifikan ini," ucapnya.
Oleh karena itu, Dedi berasumsi bahwa konflik yang ada dan menimpa Partai Demokrat belakangan memiliki daya ungkit terhadap popularitas AHY dan Partai Demokrat.
Sementara itu, untuk hasil pilihan responden terhadap partai politik jika diadakan pemilihan umum saat ini menempatkan Partai Demokrat pada posisi keempat.
"Partai Demokrat di posisi keempat dengan 6,8 persen," ucap Dedi.
Baca juga: Jawaban AHY Saat Ditanya soal Kemungkinan Maju pada Pilpres 2024
Adapun dalam hasil survei tersebut, PDI-P menempati posisi teratas dengan 18,5 persen dan Partai Golkar 11,7 persen di posisi kedua.
Kemudian Partai Gerindra sebesar 9,6 persen di posisi ketiga dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 5,3 persen di posisi kelima.
Sementara di posisi keenam ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 3,1 persen, Partai Nasdem sebesar 2,9 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar 2,2 persen, Partai Perindo sebesar 1,9 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebesar 1,5 persen.
Adapun survei ini dilakukan pada 10-22 Maret 2021 dengan metode pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat.
Dedi menerangkan, survei mengambil representasi sampel sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional dengan tingkat akurasi data 97 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.