Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Potensi Kehabisan Vaksin, Satgas: Pemerintah Terus Berdiplomasi untuk Cegah Kekosongan

Kompas.com - 30/03/2021, 10:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, pemerintah terus mengupayakan pengadaan vaksin Covid-19 untuk menjamin ketersediaan stok.

Terkait hal tersebut, saat ini Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Kesehatan masih menempuh berbagai upaya diplomasi dengan negara produsen vaksin.

Hal ini Wiku sampaikan merespons Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang menyebut bahwa Indonesia berpotensi kehabisan persediaan vaksin pada April 2021.

Baca juga: Wawancara Khusus Menlu Retno Marsudi - Diplomasi Vaksin: Membuka Akses, Meratakan Jalan

"Sebagaimana upaya yang akan diusahakan oleh Kemenlu dan Kemenkes untuk menjami stoknya masih tersedia untuk mencegah vaksinasi tidak berhenti melalui diplomasi antarnegara yang baik," kata Wiku saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/3/2021).

Ketika ditanya jenis vaksin yang tengah diupayakan pengadaannya oleh pemerintah, Wiku tak menjawab detail. Ia hanya menyebut bahwa vaksin yang tengah diupayakan adalah yang terbukti aman, efektif, memiliki izin edar darurat atau emergency use authorization (EUA), dan izin kehalalan.

Pemerintah, kata Wiku, tak ingin ada kekosongan stok vaksin. Pemerintah berharap agar program vaksinasi tetap berjalan sesuai dengan jadwal.

Baca juga: Survei SMRC: Mayoritas Warga Bersedia Disuntik Vaksin AstraZeneca

Oleh karena itu, selain mengupayakan pengadaan vaksin melalui kerja sama dengan negara tetangga, pemerintah terus melanjutkan pengadaan vaksin dalam negeri.

"Di sisi lain, untuk rencana jangka panjang Pemerintah Indonesia pun terus mengintensifkan pengadaan vaksin dalam negeri," kata Wiku.

Sebelumnya, Menkes Budi mengatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia akan sangat menipis pada April 2021.

Penyebabnya, dua gelombang pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Indonesia ditunda untuk sementara waktu.

"April (persediaan vaksin) kita akan sedikit sekali. Kita hanya punya 7,6 juta vaksin Sinovac," ujar Budi dalam konferensi pers, Sabtu (27/3/2021).

Baca juga: Survei: 73 Persen Responden Mau Disuntik Vaksin jika Prabowo Sudah Divaksin

Sebagaimana diketahui, Indonesia sebelumnya sudah melakukan kesepakatan dengan Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca untuk negara-negara miskin dan berkembang.

Dari kesepakatan itu, Indonesia sudah memperoleh 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang sudah tiba di Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com