JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas warga Indonesia bersedia untuk disuntik vaksin AstraZeneca meskipun Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa vaksin tersebut haram.
Hal ini menjadi temuan survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis Senin (29/3/2021).
"55 persen pernah mendengar MUI menyatakan vaksin itu haram namun boleh digunakan," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.
Baca juga: Soal Embargo Vaksin AstraZeneca, Bio Farma Minta Kemenlu Berdiplomasi dengan India
"Dan dari yang pernah mendengar pernyataan MUI tersebut, sekitar 53 persen bersedia divaksinasi dengan AstraZeneca-Oxford, 34 persen tidak bersedia, dan 14 persen tidak menjawab" tuturnya.
Namun demikian, menurut Deni, minat warga untuk disuntik vaksin AstraZeneca relatif rendah yakni 53 persen.
Angka ini di bawah target pemerintah soal jumlah penduduk yang akan divaksin yaitu 70 persen.
Khusus pada warga muslim, survei menunjukkan bahwa ada 53 persen pernah mendengar MUI menyatakan vaksin AstraZeneca haram namun boleh digunakan.
Baca juga: 5.509 Warga Sulut Telah Divaksin AstraZeneca, 358 Alami KIPI, 4 Dirawat
"Dan dari yang pernah mendengar MUI menyatakan haram, yang bersedia divaksinasi dengan AstraZeneca-Oxford 52 persen, 40 persen tidak bersedia, dan 8 persen tidak menjawab," kata Deni.
Adapun survei berskala nasional ini dilakukan pada 23-26 Maret 2021 dengan melibatkan 1.401 responden yang dipilih secara acak. Survei yang dilakukan melalui telepon ini memiliki margin of error survei sebesar 2,7 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.