Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu KLB Konpers di Hambalang Tanpa Moeldoko Dipertanyakan, Dinilai Tanpa Artis Utama

Kompas.com - 26/03/2021, 14:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Hendri Satrio mengaku belum bisa menilai apa maksud dan tujuan kubu Kongres Luar Biasa (KLB) menggelar konferensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021) terkait polemik Partai Demokrat.

Ia masih bingung mengapa kubu KLB memilih Hambalang sebagai tempat konferensi pers. Untuk itu, ia mempertanyakan kembali maksud dan tujuan kubu KLB memilih Hambalang.

"Saya juga terus terang agak bingung, karena penempatannya itu. Ada beberapa hal, yang pertama, lokasi itu belum bisa mewakili konten yang terjadi saat ini. Jadi yang pertama, memilih Hambalang itu untuk tujuan apa?" kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Diminta Usut Lagi Kasus Hambalang, KPK: Upaya Menarik Kami ke Pusaran Politik Bukan Hal Baru

Hendri menilai, persoalan Hambalang perlu dilihat dari siapa yang membangun proyek tersebut.

Ia berpendapat, justru bukan Partai Demokrat yang membangun kawasan tersebut, melainkan dibangun oleh pemerintah kala itu yang mana dipimpin Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Jadi menurut saya pemilihannya (konferensi pers) juga tidak tepat. Ini yang akhirnya membuat masyarakat lebih banyak membicarakan kenapa di Hambalang, ketimbang dari konten konferensi pers itu sendiri," ucapnya.

Berikutnya, pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini justru menyayangkan kubu KLB yang kembali tak menghadirkan Ketua Umum Partai Demokrat versi mereka, yaitu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Baca juga: Jokowi Respons Cepat Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Kenapa Diam soal Moeldoko?

Padahal, menurut Hendri, kehadiran Moeldoko sangat penting bagi kubu KLB.

Ia menganalogikan konferensi pers sebagai sebuah pentas dan Moeldoko sebagai artis utamanya.

"Star of the drama-nya enggak ada, Pak Moeldoko itu enggak ada. Jadi ibaratnya, ini ada sebuah pentas, tapi artis utamanya itu enggak datang. Jadi bukan hanya enggak tuntas pentasnya, tetapi juga enggak atraktif, enggak menarik," ucap dia.

Berdasarkan hal tersebut, Hendri pun berpandangan, konferensi pers yang digelar kubu KLB pada Kamis kemarin tidak jelas makna dan tujuannya.

Selain itu, dia juga heran apabila tujuan dari konferensi pers di Hambalang itu dinilai untuk menunjukkan keburukan Partai Demokrat pada masa itu.

Baca juga: Demokrat: Penyelidikan Hambalang terhadap Partai Sudah Selesai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com