Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Poster Deklarasi JK-AHY 2024, Demokrat: Fitnah dan Kabar Bohong

Kompas.com - 19/03/2021, 18:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengonfirmasi bahwa poster yang memuat gambar Jusuf Kalla dan Agus Harimurti Yudhoyono terkait pencalonan presiden dan wakil presiden 2024 merupakan hoaks. 

Adapun Jusuf Kalla adalah mantan wakil presiden yang kini menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). Sementara Agus merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Poster tersebut tersebar di media sosial. 

"Jadi, silakan yang lain menebar kabar bohong. Membuat poster aneh-aneh. Kami tetap fokus pada kerja-kerja nyata membantu rakyat," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Digugat Jhoni Allen, Demokrat AHY Sebut Pemecatan Sesuai AD/ART

Herzaky pun mengatakan, para mantan kader Demokrat yang membuat kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang menuding Partai Demokrat kubu AHY membuat poster deklarasi Ketua DPR RI Puan Maharani dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2024.

Itu juga, kata dia, merupakan hoak dan serangan yang diluncurkan pihak kubu KLB Deli Serdang.

"Para pelaku GPK-PD (Gerakan Pengambilalihan Kekuasan Partai Demokrat) ini memang kerjanya menebar fitnah dan kabar bohong. Yang kebelet dan berambisi ingin jadi capres 2024 dengan cara menjadi Ketua Umum Parpol secara paksa itu siapa?," tanya Herzaky.

Baca juga: Hari Ini, Sidang Perdana Gugatan Jhoni Allen terhadap AHY Digelar di PN Jakarta Pusat

Mengaku tak ambil pusing dengan beredarnya poster itu, Herzaky mengatakan bahwa Demokrat saat ini tengah fokus bekerja nyata dalam membantu rakyat.

Di sisi lain, kata dia, Demokrat juga lebih memilih untuk memperjuangkan demokrasi di Indonesia.

Baca juga: Kudeta di Partai Demokrat Dinilai Jadi Momentum Tingkatkan Elektabilitas AHY

"Karena saat ini, demokrasi Indonesia sedang berada di titik terendahnya sejak reformasi. Apalagi dengan abuse of power yang dilakukan oleh oknum kekuasaan," pungkasnya.

Beredar poster deklarasi pencalonan Jusuf Kalla dan AHY sebagai capres dan cawapres 2024. Poster dengan berlatar belakang warna biru itu muncul di media sosial.

Dalam poster tersebut, deklarasi pencalonan akan digelar pada Senin (22/3/2021) di Fairmont Jakarta, Jalan Asia Afrika Nomor 8, Gelora Bung Karno, Jakarta pukul 13.00-16.00 WIB.

Baca juga: Rapat dengan Komisi III, Benny K Harman Doakan Menkumham Tegak Lurus Tangani Masalah, Termasuk Demokrat

Di hari yang sama beredar pula poster Puan dan Moeldoko sebagai capres dan cawapres 2024. 

Sebelumnya, politikus Partai Demokrat kubu Moeldoko Ilal Ferhad menduga, poster deklarasi dan dukungan untuk Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Moeldoko sebagai capres dan cawapres dibuat oleh orang suruhan Partai Demokrat kubu AHY.

"Itu yang bikin suruhan kubu AHY, sama seperti menyuruh mahasiswa demo di depan kantor DPP Partai Demokrat," kata Ilal seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (19/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com