Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: 5.772 RT Masuk Zona Hijau Covid-19, Terbanyak Yogyakarta

Kompas.com - 17/03/2021, 07:03 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penanganan Covid-19 di Indonesia menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.

Sebab, dari minggu ke minggu, semakin banyak daerah yang melaporkan zona hijau atau risiko rendah Covid-19 di area rukun tetangga (RT) mereka.

"Hampir seluruhnya yaitu 93 persen dari RT yang melaporkan berada di zona hijau atau tidak ada kasus positif di lingkungan RT tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Pemerintah Akan Berlakukan PPKM Mikro di Daerah dengan Kasus Aktif Covid-19 Tinggi

Wiku menerangkan, per tanggal 7 Maret 2021 terdapat 6.205 RT, 1.070 kelurahan atau desa, 115 kabupaten/kota, dan 19 provinsi yang melaporkan pelaksanaan PPKM mikro.

Dari angka tersebut, sebanyak 5.772 RT masuk dalam kategori zona hijau Covid-19, 404 RT dengan zona kuning, 24 RT dengan zona oranye, dan 3 RT kategori zona merah.

Berdasarkan data, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi dengan wilayah zona hijau terbanyak.

"Yogyakarta menjadi provinsi dengan zona hijau paling banyak yaitu 2.139 RT, disusul dengan Jawa Barat sebesar 1.156 RT, dan Banten sebanyak 842 RT," ujar Wiku.

Baca juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Kafe hingga Restoran di Banjarmasin Wajib Tutup Pukul 22.00 Wita

Menurut Wiku, berbeda dengan PPKM skala kabupaten/kota yang membagi zonasi di tingkat kabupaten/kota, pada daerah yang melaksanakan PPKM mikro zonasi merujuk pada tingkat RT.

Mekanisme tersebut menjadi salah satu acuan dalam melihat risiko penularan virus corona di suatu wilayah dengan lebih cepat, akurat, dan tepat sasaran.

Wiku berharap, ke depan zonasi di wilayah PPKM mikro akan semakin menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik.

"Mohon kepada daerah yang masih belum optimal dalam pelaporan kegiatan dan zonasi risiko di tingkat RT untuk ke depannya dapat meningkatkan keaktifan posko dengan juga meningkatkan keterlibatan dari seluruh unsur masyarakat," kata Wiku.

Baca juga: PPKM Mikro Jilid 2, RT Zona Hijau di Depok Disebut Bertambah

Untuk diketahui, PPKM skala mikro mulai diterapkan sejak 9 Februari 2021 dan sudah berlangsung selama lebih dari 5 minggu.

Kebijakan tersebut diterapkan di 7 provinsi di Pulau Jawa dan Bali ditambah dengan Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

PPKM mikro membagi zonasi risiko penularan Covid-19 di tingkat RT menjadi empat kategori. Pertama, zona hijau yakni jika tidak ada rumah di satu RT yang memiliki kasus konfirmasi positif.

Kemudian zona kuning yaitu jika terdapat 1-5 rumah di satu RT yang memiliki kasus konfirmasi positif. Lalu zona oranye yakni jika terdapat 6-10 rumah di satu RT yang memiliki kasus konfirmasi positif.

Terakhir zona merah yaitu apabila terdapat lebih dari 10 rumah di satu RT yang memiliki kasus konfirmasi positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com