JAKARTA, KOMPAS.com- Kader yang telah dipecat Partai Demokrat, Darmizal, mengklaim Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar kubu kontra-Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menghasilkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketum baru.
"Suara yang diberikan kemungkinan akan menjadi suara mayoritas kader," kata Darmizal dalam keterangannya, Kamis (4/3/2021).
Menurut Darmizal, kubu yang menggelar KLB berharap Partai Demokrat akan kembali kepada kejayaan di bawah kepemimpinan yang baru.
"Insya Allah di bawah pimpinan ketum baru, PD akan menjadi pemenang Pemilu 2024, dengan target perolehan suara di atas 25 persen," ucap dia.
Baca juga: Diundang ke KLB Demokrat, Marzuki Alie: Saya Sudah Dipecat, Tentu Harus Hadir
Ia mengatakan, seluruh kebutuhan alat peraga bakal dipersiapkan dan ditanggung oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"DPD dan DPC Indonesia tinggal bekerja keras meyakinkan suara masyarakat Indonesia," ujarnya.
Darmizal tidak menjelaskan siapa DPP yang dimaksud, sebab saat ini AHY masih memegang kendali terhadap DPP Partai Demokrat.
Meski begitu, Darmizal memastikan bahwa penggantian ketum baru itu akan berlangsung hari ini.
Baca juga: Marzuki Alie Akan Hadir di KLB Demokrat, Minta Keanggotaannya Dipulihkan
Dia menyebut KLB akan dihadiri sekitar 1.200 orang yang terdiri dari peserta DPC dan DPD dan tamu undangan di seluruh Tanah Air.
"(Insya Allah) KLB dilaksanakan pada Jumat siang (5 Maret 2021). Peserta yang sudah menyatakan siap hadir sebanyak 1.200 orang. Terdiri DPC, DPD, Organisasi Sayap dan semua tamu undangan," kata dia.
Darmizal bukan satu-satunya kader yang telah dipecat Partai Demokrat atas tuduhan melakukan kudeta kepemimpinan.
Dia tak sendiri, Demokrat juga memecat enam kader lainnya yakni Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Alie.
Menanggapi rencana KLB, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, para mantan kader Demokrat tidak perlu memaksakan diri.
"Jangan memaksakan diri membuat KLB bodong. Sudah mantan kader, masih saja mau ikut-ikutan mengurus Partai Demokrat. Lebih baik waktunya dipakai buat bantu rakyat saja yang sedang kesulitan karena pandemi dan bencana" kata Herzaky dalam siaran pers, Rabu (3/3/2021).
Ia mengingatkan, berdasarkan AD/ART Partai Demokrat, KLB hanya bisa digelar jika diminta oleh Majelis Tinggi Partai (MTP) atau diminta oleh minimal 2/3 DPD, 1/2 DPC, dan disetujui Ketua MTP yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sedangkan DPD 100 persen kemarin sudah hadir di Jakarta, dan menolak KLB. Begitu juga dengan Bapak SBY selaku Ketua MTP sudah menolak KLB. Teman-teman DPC dari berbagai daerah pun banyak yang sudah menyuarakan menolak KLB," ujar Herzaky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.