JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 masih belum bisa dikendalikan sepenuhnya. Hingga Senin (1/5/2021) berbagai kebijakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini terus dilakukan.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Senin terjadi penambahan 6.680 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Adapun penambahan itu menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 saat ini mencapai 1.341.314 orang, dengan total spesimen yang diperiksa 10.834.875 dari 7.213.192 orang.
Pada data yang sama bertambah 9.212 pasien sembuh dalam sehari, sehingga hingga kini terdapat 1.151.915 orang yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19.
Di sisi lain jumlah pasien meninggal juga bertambah 159 orang, dan total angka kematian di Indonesia mencapai 36.325 orang.
Hingga Senin, terdapat 153.074 kasus aktif di Indonesia.
Jumlah tersebut menurun 2.691 jika dibandingkan dengan data pada Minggu (28/2/2021).
Kasus aktif adalah pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu berdasarkan data yang sama juga diketahui sebanyak 71.668 orang suspek Covid-19.
Hingga Senin, sebanyak 1.002.218 tenaga kesehatan (nakes) sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Angka itu merupakan hasil dari bertambahnya 3.779 nakes yang divaksinasi dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu tercatat sebanyak 1.720.523 nakes baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama, setelah terjadi penambahan sebanyak 28.799 orang.
Saat ini vaksinasi juga sudah dilakukan pada kelompok lanjut usia (lansia). Adapun pemerintah menargetkan proses vaksinasi pada kelompok ini selesai pada bulan Mei atau Juni 2021 nanti.
Baca juga: Dinkes Tangsel Belum Atur Jadwal Vaksinasi Covid-19 untuk Pedagang Pasar
"Ini (target vaksinasi Covid-19 untuk lansia) sampai Mei atau paling lambat Juni 2021," sebut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada Kompas.com, Senin.
Nadia menjelaskan terdapat 21,5 juta lansia yang ditargetkan akan menerima vaksinasi.
Menurut Nadia saat ini yang menjadi kendala vaksinasi pada lansia adalah terkait jadwal.
"Sampai saat ini mungkin masalah jadwal kapan vaksinasi (masalah), dimana lansia harus mengontak fasilitas layanan kesehatan (fesyankes) untuk memastikan jadwal vaksinasinya," lanjut Nadia.
Vaksinasi Covid-19 pada lansia dapat dilakukan tanpa turun dari kendaraan atau drive thru.
Layanan tersebut saat rencananya akan mulai dilaksanakan di DKI Jakarta pada 3 Maret 2021.
Dikutip dari aplikasi Halodoc, vaksinasi Covid-19 drive thru bagi lansia adalah program resmi Kemenkes yang tidak dipungut biaya.
Baca juga: Setahun Covid-19 di Indonesia: Refleksi Pembelajaran Jarak Jauh dan Harapan Tatap Muka Lagi
Layanan vaksinasi drive thru bagi lansia rencananya akan diadakan di Parkir Hall C Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Jakarta.
Para lansia dapat mendaftar dan memilih jadwal vaksinasi melakui aplikasi Halodoc.
Persyaratan yang harus dibawa sebelum vaksinasi adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli DKI Jakarta.
Serta untuk lansia yang berusia 60 tahun atau lebih wajib datang dengan pendampingan untuk menjaga keamanan setelah proses vaksinasi.
Baca juga: 1 Tahun Covid-19 Kasus di Wuhan 0, Bagaimana dengan Jakarta?
Jenis vaksin yang akan diberikan adalah Sinovac yang diproduksi oleh PT Bio Farma. Penyuntikan vaksin dilakukan secara intramuskular pada otot bahu dengan doais 0,5 ml.
Sebagai informasi pemberian vaksin akan dibatalkan jika peserta memiliki tekanan darah di atas 180/110 mmHg.
Vaksin juga akan batal diberikan pada peserra yang mengidap penyakit diabetes melitus DM tipe 2 yang tidak terkontrol dan komplikasi akut, mengidap ISPA dalam tujuh hari berturut-turut, riwayat alergi berat, penyakit ginjal, rematik, dan sakit saluran pencernaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.