Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Sebut Pandemi Covid-19 Berdampak Besar bagi Perempuan

Kompas.com - 28/02/2021, 17:19 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak besar bagi masyarakat, terlebih bagi perempuan.

Karena itu melalui kerja sama dengan United Nations Resident Coordinator (UNRC) untuk Indonesia, Kementerian PPPA memastikan agar tidak ada kelompok yang tertinggal atau no one left behind untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama para perempuan.

"Melalui kerangka kerja jangka menengah atau United Nation Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF), Kemen PPPA bersama sepakat memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal atau no one left behind," kata Bintang saat courtesy call daring dengan UNRC, dikutip dari siaran pers, Minggu (28/2/2021).

Bintang mengatakan, kerangka kerja sama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNRC yang berkaitan dengan SDGs sejalan dengan lima isu prioritas arahan Presiden Joko Widodo kepada Kemen PPPA.

Antara lain soal peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan. Dalam isu tersebut, kata Bintang, pihaknya fokus kepada perempuan kepala keluarga, pra sejahtera, dan perempuan penyintas.

"Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi perempuan itu sendiri, tapi juga menambah manfaat bagi keluarga dan negara secara keseluruhan," kata Bintang.

Pihaknya juga mengaku bisa berkontribusi bagi capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

Bintang mengatakan pemerintah juga akan berfokus pada isu tentang peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan atau pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak.

Bintang menambahkan, selama pandemi Covid-19 terjadi, Kementerian PPPA juga telah meluncurkan program Bersama Jaga Keluarga Kita (Berjarak) yang di dalamnya terdapat 10 aksi untuk memastikan perempuan dan anak aman dari Covid-19.

Selanjutnya Kementerian PPPA juga meluncurkan layanan psikologi untuk sehat jiwa (SEJIWA), serta menyerahkan paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak.

"Kerangka kerja UNSCDF menggambarkan visi dan respon skolektif sistem PBB ke dalam prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024," kata Bintang.

Sementara itu UNRC untuk Indonesia Vallerie Juliand menegaskan, isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan menjadi isu prioritas dalam kerangka kerja UNSDCF.

"Kesetaraan gender juga telah menjadi isu prioritas secara vertikal dan horizontal bagi PBB. Secara horizontal berarti isu kesetaraan gender menjadi tanggung jawab seluruh sistem dan badan PBB," kata Vallerie.

"Dan untuk mencapai tujuan SDGs, perempuan harus memiliki tempat yang tepat di masyarakat. Kemen PPPA adalah inti dari isu kesetaraan gender. Kami sangat berkomitmen untuk bekerja sama," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com