Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asesmen Nasional Tak Tentukan Kelulusan, Mendikbud: Tak Perlu sampai Bimbel

Kompas.com - 22/01/2021, 15:52 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meminta para orangtua murid tak khawatir terhadap pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) 2021.

AN, kata dia, berbeda dengan Ujian Nasional (UN) karena sama sekali tak memberikan konsekuensi kepada murid, baik dalam hal kelulusan maupun Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Jadi tidak ada dampak anak ini masuk di sekolah yang mana, tidak ada dampak kepada kelulusan, tidak ada dampak apa pun kepada anak," kata Nadiem melalui tayangan YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Asesmen Nasional Diundur ke September 2021

Nadiem bahkan mengatakan, orangtua murid tak perlu mendaftarkan anak-anak mereka ke bimbingan belajar (bimbel).

Ia menyebut, tak ada gunanya menyiapkan murid menghadapi AN melalui bimbel lantaran AN diselenggarakan untuk mengevaluasi sekolah, bukan murid.

Selain itu, dalam penyelenggaraan AN, yang dibutuhkan murid bukan kemampuan menghafal, tetapi kemampuan bernalar kritis, numerasi, dan literasi.

"Jadinya kepada Bapak Ibu yang sekarang lagi mencari bimbel-bimbel untuk Asesmen Nasional, mohon bisa lega, tidak perlu mencari bimbel," ujar Nadiem.

Baca juga: Asesmen Nasional Diundur, Nadiem: AN Tidak Sama dengan Ujian Nasional

Tak hanya orangtua murid, lanjut Nadiem, guru pun bisa lebih tenang. Sebab, penyelenggaraan AN tak memerlukan banyak persiapan.

Guru dan sekolah hanya perlu menyiapkan logistik AN dan hal-hal yang berkaitan dengan itu.

Nadiem menyebut, hasil dari AN bukan digunakan untuk menghakimi sekolah, guru, ataupun murid, tetapi untuk melihat sekolah-sekolah mana yang membutuhkan bantuan lebih dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta sekolah-sekolah mana saja yang bisa membantu pemerintah.

"Jadi untuk para guru dan orangtua bisa tenang. Ini hanya baseline dan kita untuk pertama kalinya akan bisa memetakan kualitas mutu asesmen kompetensi minimum dan survei karakter, dan survei lingkungan belajar secara nasional ini seperti apa," kata Nadiem.

Baca juga: Asesmen Nasional 2021, Apa Itu Literasi Membaca dan Literasi Matematika?

Adapun Nadiem sebelumnya mengumumkan bahwa penyelenggaraan Asesmen Nasional 2021 bakal diundur ke bulan September-Oktober 2021. Sebelumnya, AN dijadwalkan dimulai pada Maret 2021.

Nadiem menjelaskan, pada Maret-April 2021 Kemendikbud baru akan melaksanakan tahapan rapat koordinasi, sosialisasi dan pelaksanaan teknis persiapan AN.

Selanjutnya, pada April-Agustus 2021 akan dilakukan simulasi Asesmen Nasional di satuan pendidikan.

Kemudian, pada September-Oktober 2021 barulah akan diselenggarakan Asesmen Nasional. Untuk hasilnya akan diumumkan pada bulan Desember 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com