Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muda dan Berprestasi, Indra Rudiansyah Bantu Ciptakan Vaksin Oxford untuk Hadapi Pandemi

Kompas.com - 21/01/2021, 11:46 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Selain itu, Indra juga mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap taat pada protokol kesehatan yang berlaku.

“Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). Itu tetap harus dilakukan. Lalu, sebisa mungkin sistem kesehatan nasional harus dijaga dengan baik agar rumah sakit tidak kolaps dan tidak menambah daftar korban yang ada,” ucap Indra.

Berjuang bersama

Melihat situasi di Indonesia saat ini, tingkat orang yang terinfeksi virus corona cukup mengkhawatirkan.

Berdasar data covid19.go.id, Kamis (21/1/2021), jumlah orang yang positif terpapar Covid-19 di seluruh Indonesia mencapai 939,948 orang.

Data tersebut merupakan angka tertinggi untuk jumlah penderita yang berada di kawasan Asia Tenggara. Indra mengimbau, baik pemerintah maupun masyarakat untuk bekerja sama dalam menghadapi pandemi.

Baca juga: Berikut Negara-negara yang Menyetujui Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Lawan Covid-19, Mana Saja?

Menurutnya, saat ini sudah banyak data yang bisa dijadikan acuan untuk membuat kebijakan. Pemerintah dan masyarakat pun bisa lebih siap dengan data-data tersebut.

“Lembaga pemerintah harus membuat regulasi yang jelas, sehingga masyarakat memiliki panduan untuk menaati regulasi tersebut. Selain itu, masyarakat juga harus disiplin dan memiliki kesadaran diri untuk tetap mematuhi aturan yang ada,” katanya.

Indra juga menyayangkan kalau ada masyarakat yang tanpa sadar dapat memperparah tingkat penyebaran virus corona.

“Sangat disayangkan sebenarnya. Oknum (orang-orang) ini merasa mereka sudah menaati protokol kesehatan, padahal tidak sama sekali. Mereka masih suka nongkrong di keramaian, tidak memakai masker ataupun menjaga jarak,” ujarnya.

Situasi tersebut, menurut Indra, memang cukup kompleks. Meski begitu, tidak seharusnya seseorang berlaku egois.

Baca juga: Vaksin Oxford Lebih Cocok bagi Dunia Dibandingkan Pfizer dan Moderna, Mengapa?

“Sebisa mungkin, setiap orang harus memosisikan dirinya sudah terkena virus. Dengan begitu, mereka akan lebih memikirkan kondisi sekitar karena tak ingin menularkannya kepada orang terdekat,” terangnya.

Ke depannya, Indra berharap laju transmisi penularan virus corona di Indonesia menjadi rendah. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk lebih siap menghadapi situasi seperti saat ini sembari berharap infrastruktur penunjang sistem kesehatan di Indonesia semakin baik.

Bagi mereka yang tetap harus keluar rumah untuk mencari nafkah, Indra menyarankan supaya tetap menaati protokol kesehatan yang berlaku.

“Indonesia ini kan dibangun dari mikroekonomi. Banyak dari mereka adalah pedagang dan harus keluar rumah mencari uang. Tidak bisa disalahkan karena mereka tetap harus menyambung hidup. Nah, yang bekerja dari rumah ini kan sebenarnya privilese. Jadi, sebisa mungkin jangan egois ingin keluar rumah dengan alasan bosan atau ingin hiburan,” jelasnya.

Baca juga: Moeldoko: Vaksinasi Covid-19 terhadap Korban Bencana Pertimbangkan Jumlah Vaksin

Sebagai informasi, Indra Rudiansyah merupakan alumnus Beswan Djarum periode 2011-2012. Program beasiswa itu ia gunakan untuk menuntaskan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan program studi Mikrobiologi.

Lulus dari ITB, Indra terlibat dalam pengembangan vaksin rotavirus dan novel polio di perusahaan vaksin nasional, Biofarma.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com